OJK Dorong Pemahaman Keuangan Digital Masyarakat
KABAREKONOMI.ID, BANDUNG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong masyarakat untuk lebih memahami berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang berbasis digital, seperti financial technology melalui kegiatan literasi keuangan.
Dengan tujuan agar agar masyarakat semakin memahami risiko dan terhindar dari permasalahan produk atau layanan keuangan digital yang digunakan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, pemahaman yang baik tentang keuangan digital menjadi kunci dalam memastikan masyarakat dapat menggunakan layanan keuangan digital dengan bijak.
Menurutnya, semakin tinggi tingkat literasi digital, semakin besar kemampuan masyarakat dalam mengenali risiko yang mungkin timbul saat menggunakan layanan keuangan digital.
“Dengan pemahaman yang baik, maka konsumen dapat mengambil keputusan dan langkah yang tepat untuk memitigasi risiko tersebut,” kata Ogi dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi Digital Financial Literacy (DFL) yang diselenggarakan di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, Bandung, Senin (31/7/2023).
Ogi menuturkan, literasi digital juga berperan dalam membuka akses ke peluang investasi yang lebih luas melalui platform investasi berbasis digital dengan disertai pemahaman risiko dan mekanisme investasi yang baik.
Selain itu, literasi digital mendorong masyarakat untuk mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan sifatnya jangka panjang.
Dalam kesempatan tersebut, Ogi juga mengingatkan mahasiswa untuk mewaspadai risiko dan modus penipuan yang baru seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan layangan keuangan digital.
“Dengan memahami prinsip dasar keamanan siber dan menjaga informasi sensitif yang kita miliki, maka kita dapat memitigasi potensi risiko yang terkait dengan keamanan siber dan penyalahgunaan data pribadi dalam layanan keuangan digital,” kata Ogi.
Sementara itu, Ketua STIE Ekuitas Mokhamad Anwar mengungkapkan harapannya agar mahasiswa sebagai generasi Z dan Milenial yang memiliki potensi besar menjadi pengguna terbesar layanan keuangan digital di masa depan dapat memahami proses bisnis layanan keuangan digital, memahami risiko dan mitigasi risiko yang perlu disiapkan.
“Diharapkan para mahasiswa sekaligus menjadi pionir dan kepanjangan tangan (agen) dari OJK dalam memberikan Literasi keuangan Digital ke masyarakat luas di lingkungan sekitar,” kata Anwar.
Program DFL ini merupakan inisiatif OJK untuk meningkatkan literasi masyarakat khususnya mahasiswa melalui program edukasi yang ditampilkan dalam bentuk modul sosialisasi, e-book, video animasi, dan smart games.
OJK terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi keuangan digital melalui program yang inovatif kepada generasi milenial dan berkolaborasi dengan stakeholder terkait antara lain Lembaga Jasa Keuangan, Penyelenggara Financial Technology (Fintech) dan Asosiasi di bidang Fintech.
Kolaborasi ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang berkelanjutan mengenai produk dan layanan keuangan digital serta tips-tips dalam memitigasi risiko yang terkait dengan teknologi.
Selain itu, program serupa diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa untuk mengembangkan talenta di bidang digital, sehingga di masa depan Indonesia akan memiliki talenta digital yang siap membangun perekonomian Indonesia. (omk)