Home » Gesa Food Station di Kepri, Asisten Pemprov Luki Zaiman Prawira: Transportasi Masih Jadi Kendala

Gesa Food Station di Kepri, Asisten Pemprov Luki Zaiman Prawira: Transportasi Masih Jadi Kendala

by bahar

Gesa Food Station di Kepri, Asisten Pemprov Luki Zaiman Prawira: Transportasi Masih Jadi Kendala

Asisten-Bidang-Ekonomi-dan-Pembangunan-Sekretariat-Daerah-Provinsi-Kepulauan-Riau-Luki-Zaiman-Prawir

KABAREKONOMI.ID, JAKARTA – Sebagai bentuk menjaga inflasi sekaligus ketahanan pangan di wilayah Bumi Segantang Lada, Pemerintah Provinsi Kepri melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau dikabarkan akan membangun Food Station. Dimana keberadaan food station ini, juga berfungsi guna mengoptimalkan peran dari BUMD.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau Luki Zaiman Prawira pada Selasa (21/11/2023) pagi.

Pria berkacamata ini juga menegaskan saat ini Kepri masih sangat mengandalkan Bulog untuk komiditas beras yang saat ini masuk dalam kategori mencukupi untuk wilayah Kepulauan Riau. Dan dirasa keberadaan Food Station bisa menjadi solusi terbaik bagi Kepri.

Namun demikian, untuk beras premium pihaknya masih melakukan kajian mendalam. “Untuk foodstation khususnya beras, saat ini kita masih mengandalkan Bulog yang menyatakan masih memiliki stock yang cukup utk di Kepri. Namun untuk beras premium, kita akan coba mempelajarinya terlebih dahulu melalui BUMD,” tegasnya.

Oleh karena itu, tambahnya, ‘oleh-oleh’ kunjungan kerja di DKI Jakarta beberapa waktu lalu menginspirasinya untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Kepri. Mengingat, saat ini ada beberapa kendala untuk Kepri sendiri. Antara lain permasalahan transportasi.

“Kepri daerah kepulauan, jadi kendalanya saat ini di transportasi. Masalahnya di Suplay Chain,” tegasnya.

Langkah kolaborasi strategis yang dilakukan Provinsi Kepulauan Riau dalam mengendalikan Inflasi di antaranya melaksanakan pemantauan dan pengawasan secara rutin, operasi pasar yang dilaksanakan sebanyak 63 kali pada tahun 2023 dan GPM (Gerakan Pangan Murah) yang dilaksanakan sebanyak 44 kali pada tahun 2023.

Dan saat ini, Kepri sudah mendapatkan bantuan dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) berupa coldstorage utk Cabe di Tanjungpinang. “Ini kita anggap sangat penting, karena dari data yang kita analisa mulai tahun lalu sampai saat ini salah satu penyebab inflasi tertinggi dan sering adalah dari komoditas Cabe,” tegasnya.

Asisten-Bidang-Ekonomi-dan-Pembangunan-Sekretariat-Daerah-Provinsi-Kepulauan-Riau-Luki-Zaiman-Prawir

Pihaknya pun mengakui, Kepri masih belum bisa memenuhi kebutuhan lokal dari produksi yang ada. Oleh sebab itu, Kepri sudah melakukan Kerjasama Antara Daerag (KAD) dengan daerah penghasil. Kemudian, melakukan gerakan menanam cabai.

“Kita akan coba menyiapkan stok cabai di coldstorage dengan tujuan, jika komoditas Cabai ada kekurangan di pasar atau harga naik, kita bisa memfasilitasinya sebagai penyeimbang. Selanjutnya kita juga akan dapat coldstorage utk daging di Karimun,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, inflasi Provinsi Kepri pada bulan Oktober 2023 sebesar 2,46% (years-on-years). Sampai saat ini inflasi Provinsi Kepri masih dalam kondisi stabil yang juga masih di bawah rata-rata inflasi Nasioal yang berada di angka 2,56%.

Terdapat beberapa komoditi inflasi terbesar dan yang mendominasi adalah komodoti cabai dimana jumlah produksi sekitar 7.110 Ton/Tahun dengan jumlah kebutuhan sekitar 8.202 Ton, terdapat defisit sekitar 1.091 Ton. (omk)

Baca Juga