KABAREKONOMI.ID, BATAM – Sebagai bentuk memerikan rasa aman dan nyaman dalam menikmati liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kepri melakukan langkah-langkah strategis.
Mulai dari melakukan himbauan serta pengawasan akan inspeksi keselamatan kendaraan umum (Ramp Chek) terhadap angkutan penyeberangan.
Mengingat, jumlah kendaraan yang akan menggunakan jasa transportasi di wilayah Kepulauan Riau diprediksi akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala BPTD Kelas II Kepri, Dini Kusumahati menegaskan bahwa lonjakan arus penumpang dan kendaraan yang menggunakan jasa penyebrangan di wilayah Provinsi Kepri pada momen Nataru 2024-2025 diprediksi akan mengalami peningkatan secara signifikan.
“Berdasarkan catatan kami, jika dilihat dari satu Pelabuhan saja produktivitas Angkutan Penyeberangan pada Nataru 2023/2024 silam yang melalui Pelabuhan Tanjung Uban diketahui sebanyak 43.825 penumpang dan 22.536 kendaran,” tegasnya.
Dan jumlan ini, tegasnya, akan mengalami peningkatan sekitar 6 persen dari tahun lalu, baik yang melalui Pelabuhan Tanjung Uban maupun Pelabuhan Telaga Punggur, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Dompak, Pelabuhan Dabo Penarik, Pelabuhan Matak, Pelabuhan Tambelan dan Pelabuhan Penagi
“Prediksi kami, akan ada tren peningkatan hingga 6 persen dari tahun sebelumnya di momen Nataru kali ini,” tegasnya.
Untuk itu, guna memberikan liburan indah dan berkesan di Momen Nataru pihaknya memberikan tips dan trik jitu bagi calon penumpang yang akan berliburan.
Antara lain, memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Mulai dari pengecekan rem, lampu, ban hingga mesin. Kemudian, mematuhi peraturan lalu lintas dengan mengenakan sabuk pengaman. Serta menaati batas kecepatan dan selalu berhenti dilampu merah. Jangan lupa lengkapi dokumen berkendara.
“Yang terpenting adalah, menjaga kondisi fisik dalam keadaan fit. Jangan berkendaraan dalam keadaan Lelah. Dan terakhir adalah hindari overload, dan kendaraan tidak melebihi kapasitas penumpang maupun melebihi muatan barang,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi berpesan agar semua stakeholder terus meningkatkan pengawasan, salah satunya dengan melakukan ramp check atau inspeksi secara berkala terhadap seluruh moda, mulai dari bus, pesawat, kereta api, hingga kapal laut penumpang yang akan dioperasikan.
“Untuk keselamatan penumpang, saya minta petugas di lapangan untuk memastikan semua moda transportasi yang ada benar-benar dalam kondisi yang layak beroperasi. Langkah ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan di kemudian hari,” jelas Menhub.
Sejalan dengan itu, Menhub juga mengimbau seluruh stakeholder agar terus berkolaborasi secara intensif selama periode Nataru berlangsung. Pasalnya, Kemenhub tidak bisa bekerja sendiri untuk melancarkan momen tahunan ini.
“Dengan kolaborasi yang dilakukan, harapannya masyarakat akan mendapatkan rasa aman, nyaman, dan lancar saat melakukan perjalanan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Menhub pun meminta seluruh stakeholder untuk mengantisipasi cuaca buruk yang berpotensi terjadi selama masa Nataru.
“Hujan berlebih dan potensi bencana hidrometeorologi saat periode Nataru perlu diantisipasi. Saya berharap semua stakeholder dapat terus berkoordinasi dengan BMKG secara konsisten,” pungkasnya.(iman)
Foto-foto : Istimewa