KABAREKONOMI.ID, Jakarta – PT Pertamina (Persero) saat ini tengah menyiapkan strategi untuk pemanfaatan gas bumi dalam negeri. Salah satunya yakni dengan menggenjot pengembangan jaringan infrastruktur gas.
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan bahwa pengembangan jaringan gas pipa cukup penting dilakukan untuk mengoptimalkan sumber gas yang ada. Sebab, kemampuan produksi gas nasional saat ini masih 1,5 kali lipat lebih besar dibandingkan permintaan.
“Artinya masih ada sekitar 50%-nya itu yang masih dimanfaatkan untuk konsumen di luar negeri. Apabila kita bisa mengonstruksi jaringan infrastruktur di wilayah tengah dan timur, ini akan menolong peningkatan konsumsi gas di dalam negeri,” ujar Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, dikutip Jumat (6/12/2024).
Sebagaimana diketahui, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas dari Pertamina berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Adapun, hingga kuartal III 2024, berbagai proyek strategis terus digarap dengan tujuan memperkuat kontribusi PGN bagi masa depan energi tanah air.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko mengungkapkan beberapa proyek utama yang saat ini dalam tahap pelaksanaan. Salah satunya yakni pembangunan infrastruktur gas bumi Pipa Tegal – Cilacap.
“Pembangunan pipa gas ini melanjutkan pemanfaatan pipa gas Cirebon – Semarang Tahap 2 menuju proyek gasifikasi Kilang RU IV Cilacap. Volume yang akan dialirkan sebesar 36 MMSCFD,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (7/11/2024).
Pipa Tegal – Cilacap diharapkan dapat memperluas jangkauan infrastruktur gas bumi untuk pelanggan di sisi selatan Pulau Jawa maupun potensi pelanggan lainnya di sepanjang jalur pipa, sehingga pemanfaatan gas bumi akan meningkat.
Saat ini, proyek tersebut dalam penyusunan perjanjian komersial antara PGN dengan PT Kilang Pertamina Internasional, pelaksanaan FEED dan pengurusan perizinan.
“Proyek berikutnya adalah transportasi minyak Cikampek – Plumpang sebagai inisiasi dari pilar adapt. Kemi melihat peluang untuk melakukan diversifikasi portofolio bisnis PGN yaitu dengan membangun infrastruktur pipa untuk menyalurkan minyak,” ujar Arief.(**)