Home » BMKG Imbau Warga di Kepri Mewaspadai Dampak Bulan Purnama. Ini Penjelasannya

BMKG Imbau Warga di Kepri Mewaspadai Dampak Bulan Purnama. Ini Penjelasannya

by bahar
Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam, Ramlan

KABAREKONOMI.ID, BATAM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam meminta kepada warga yang bermukim di wiayah pesisir pantai untuk mewaspadai banjir pasca-adanya fenomena bulan purnama.

Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam Ramlan saat dihubungi KE Groups pada Jumat (13/12/2024) siang, membenarkan hal tersebut. Dan fenomena ini akan terjadi di wilayah Provinsi Kepri terhitung 14 hingga 23 Desember 2024.

“Fenomena bulan purnama ini, akan menyebabkan daya tarik bumi dan bulan menguat. Sehingga dapat menyebabkan meningkatnya tinggi permukaan air laut dari biasanya. Ditambah lagi, dengan meningkatnya curah hujan membuat aliran air ke laut melambat atau tertahan. Walhasil dapat meluap ke Wilayah pesisir yang landai dan rendah,” tegasnya.

Disamping itu, tambahnya, tiupan angin yang kencang juga dapat meningkatkan galombang atau ombak yang menuju ke pantai maupun pesisir. Sehingga air laut yang meluap ke pesisir atau daratan ini disebut dengan Rob.

Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam, Ramlan
Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam, Ramlan

“Untuk wilayah di Kepri yang berpotensi terjadinya banjir rob akibat fenomena bulan purnama adalah Kota Batam, meliputi pesisir pantai Batu Aji, Batu Ampar, Kecamatan Sekupang, Nongsa dan sekitarnya. Selain itu, Kota Tanjungpinang meliputi pesisir Kecamatan Tanjungpinang, Tanjungpinang Kota, Bukit Bestari dan sekitarnya. Kemudian di Kabupaten Lingga meliputi wilayah pesisir di Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, Senayang dan sekitarnya. di Kabupaten Bintan meliputi pesisir Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur dan sekitarnya,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada masyarakat yang berada di Wilayah pesisir atau dekat aliran sungai untuk lebih waspada jika terjadi hujan yang dapat menyebabkan banjir pesisir sehingga agar mengantisipasi tempat-tempat yang berbahaya.

Dan untuk masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan agar menambatkan perahu di tempat yang lebih aman.

“Bagi masyarakat pesisir yang wilayahnya berbukit atay dataran tinggi bisa juga menyebabkan terjadinya longsor tepi laut, akibat abrasi dan dorongan Ombak laut yang kuat dan tinggi,” tegasnya. (Iman)

Baca Juga