KABAREKONOMI.ID, Batam – Salah satu unsur penting di Twitter adalah hashtag atau tagar. Tagar bisa membantu pengguna menemukan topik yang disukai atau yang sedang diperbincangkan. Selain itu, tagar sangat berguna untuk menjelajahi konten sehingga platform media sosial lain juga memilikinya.
Namun, Twitter tampaknya ingin bereksperimen dengan mengurangi fungsionalitas tagar. Peneliti media sosial Jane Manchun Wong membagikan tangkapan layar tentang perubahan cara kerja tagar di Twitter.
Dalam kasus ini, Wong mencatat perubahan itu melibatkan penggunaan tagar tanpa tautan yang dapat diklik kecuali jika tweet tersebut berisi tagar bermerek seperti #OneTeam dan #Periscope yang dibayar untuk menambahkan ikon di samping tagar sambil mempromosikan barang. Tangkapan layar Wong menunjukkan satu tweet yang menampilkan satu tagar.
Dilansir Digital Trends, Selasa (11/10/2022), karena tagar yang ditampilkan di tangkapan layar Wong hanyalah kata sederhana dan tidak berafiliasi dengan merek, tagar hanya muncul sebagai teks biasa, bukan tautan yang dapat diklik seperti biasanya. Mengurangi fungsi tagar dan hanya mengizinkannya untuk diklik hanya dalam bentuk promosi berbayar, bisa menjadi cara lain untuk memonetisasi Twitter.
Namun, langkah tersebut tampak aneh. Tagar adalah bagian dari apa yang menjadikan Twitter tempat untuk menumbuhkan komunitas, membangun gerakan, dan mengikuti topik yang sedang diperbincangkan. Sebab, tagar yang disponsori bisa menjadi masalah di Twitter.
(**)