KABAREKONOMI.ID, BATAM – PT Makmur Elok Graha (MEG), pengembang anak usaha Artha Graha Group telah mendapat restu dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) untuk mengembangkan Pulau Rempang dengan luar area mencapai 17 ribu hektar.
Nantinya, Pulau Rempang akan disulap menjadi kota baru di Lintas Batas Perbatasan antara Singapura dengan Indonesia, dengan nilai investasi mencapai Rp 381 triliun sampai 2080.
Komisaris dan Juru bicara PT Makmur Elok Graha (MEG) Fernaldi Anggadha mengatakan, PT MEG akan mengembangan Pulau Rempang menjadi pusat kawasan khusus yang terintegrasi menjadi kota baru dengan pola tujuh Zona pengembangan.
Yakni Rempang Industrial Zone, Rempang Integrated Agro-Tourism Zone, Rempang Integrated Commercial and Residential, Rempang Integrated Tourism Zone, Rempang Forest and Solar Farm Zone, Wildlife and Nature Zone, dan Galang Heritage Zone.
Walhasil, dengan adanya pengembangan ini menegaskan bahwa PT Makmur Elok Graha tidak akan mengambil alih Pulau Rempang akan tetapi bersama BP Batam dan Pemerintah Kota Batam ingin mengembangkan potensi dari Pulau Rempang yang selama puluhan tahun tidak berkembang.
“Kami bukan ingin mengambil alih Pulau Rempang tetapi bagaimana mengembangkannya. Kehadiran kita untuk mengembangkannya mengingat selama puluhan tahun Rempang tidak pernah berkembang. Kita membantu bagaimana menyusun master plan sesuai dengan yang ada sehingga investor yang akan masuk nanti bisa maksimal dalam mengembangkan usahanya,” tegasnya.
Sehingga nantinya Pulau Rempang tidak hanya bisa bersaing secara nasional saja. Akan tetapi bisa bersaing di tingkat Internasional nantinya.
Libatkan Masyarakat Kembangkan Pulau Rempang
Dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, pemerintahan hingga media massa, PT MEG mengaku sangat yakin bisa mengembankan Pulau Rempang sesuai dengan mencapai target yang diharapkan.
Dalam pengembangan kawasan Pulau Rempang ini, PT Makmur Elok Graha juga melibatkan masyarakat dalam setiap perencanaannya dan rancangan serta mengakomodir semua kebutuhan masyarakat sehingga menghasilkan perencanaan yang matang dan terbaik bagi masyarakat.
“Sehingga warga setempat juga bisa berkontribusi untuk membangun Pulau Rempang. Intinya, kami tidak ingin masyarakat setempat hanya menjadi penonton. Namun menjadi salah satu indikator positif dalam pembangunan di Pulau Rempang,” Ujarnya. (omk)