KABAREKONOMI.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan dana asing yang masuk ke pasar modal mencapai Rp18,91 triliun sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD).
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,95 persen dengan inflow investor non-resident (dana asing masuk) mencapai Rp18,91 triliun per 28 April 2023.
Kemudian secara month-to-date (MtD), IHSG menguat 1,62 persen dengan dana asing yang masuk mencapai Rp12,29 triliun. Capaian ini naik dari Rp4,12 triliun secara month-to-month (MtM).
Sementara untuk pasar obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,02 persen secara MtD atau 3,49 persen secara YtD ke posisi 356,80. Aliran dana keluar investor asing (non-resident) yang keluar untuk pasar obligasi mencapai Rp173,3 miliar secara MtD atau Rp388,3 miliar secara YtD.
Berikutnya di pasar surat berharga negara (SBN) tercatat sebanyak Rp4,16 triliun secara MtD aliran dana asing keluar.
“Pasar SBN non resident mencatatkan inflow Rp4,16 triliun rupiah MtD dibandingkan Maret 2023 inflow Rp14,21 triliun MtD sehingga mendorong penurunan yield SBN sebesar rata-rata 7,8 bps (basis poin) secara MtD di seluruh tenor,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023).
Secara YtD, yield SBN tercatat turun rata-rata sebesar 22,8 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp60,5 triliun.
Berikutnya, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp497 triliun atau turun 0,76 persen secara MtD. Investor Reksa Dana tercatat membukukan net aksi penjualan bersih (net redemption) sebesar Rp4,49 triliun secara MtD.
Adapun secara YtD, NAB reksa dana menurun 1,56 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp9,3 triliun. Lebih lanjut, dia mengatakan penghimpunan dana oleh perusahaan melalui pasar modal mencapai Rp84 triliun dengan sebanyak 33 emiten baru per 28 April 2023.
Dalam pipeline-nya, terdapat 115 rencana penawaran umum dengan nilai mencapai Rp135,31 triliun. Sementara dari rencana Initial Public Offering (IPO) terdapat Rp61,71 triliun dari 63 perusahaan dalam pipeline OJK.
Mengenai Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), OJK mencatat terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 383 penerbit, 147.142 pemodal, dan total dana yang dihimpun mencapai Rp828,58 miliar. (omk)