KABAREKONOMI.ID, Batam – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam merilis perkembangan indeks harga konsumen (IHK) pada Oktober 2022, Rabu (2/11/2022). Tercatat, IHK Kota Batam alami Deflasi sebesar 0,04 persen.
Deflasi tersebut, terjadi oleh adanya penurunan IHK dari 112,60 pada September 2022 menjadi 112,56 pada Oktober 2022.
“Jika dilihat Inflasi tahun kalender 2022 sebesar 4,97 persen. Inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober
2021) sebesar 6,49 persen. Sementara itu, Kota Tanjungpinang juga mengalami deflasi sebesar 0,34 persen sehingga
inflasi gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan deflasi sebesar 0,07 persen,” terang Kepala BPS Kota Batam Rahmad Iswanto saat zoom bersama institusi terkait.
Rahmad juga mengatakan, Deflasi yang terjadi di Kota Batam disebabkan oleh adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran. Antara lain, kelompok makanan, minuman dan tembakau turun sebesar 1,17 persen.
Serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok transportasi naik sebesar 1,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,63 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,29 persen; kelompok pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen; serta kelompok kesehatan naik sebesar 0,03 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok pendidikan; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.
Dari 24 kota IHK di Sumatera, tercatat 22 kota mengalami deflasi dan 2 kota mengalami inflasi pada bulan Oktober 2022. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,48 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,04 persen.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Meulaboh sebesar 0,19 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,04 persen.
“Batam dan Tanjungpinang menduduki peringkat ke-13 dan ke-22 dari 22 kota yang mengalami deflasi di Sumatera,” terangnya. (ilm)