KABAREKONOMI.ID, BATAM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam merilis indeks harga Konsumen (IHK) yang mengalami inflasi hingga 0,50 persen.
“Inflasi ini terjadi karena kenaikan IHK dari 113,31 pada Januari 2023, menjadi 113,88 pada Februari 2023. Dengan Inflasi tahun kalender 2023 sebesar 0,24 persen,” terang Aguskadayanto, Kepala BPS Kota Batam dalam rilis yang disampaikan secara online pada Kamis (2/3/2023) pagi.
Sementara itu, tambahnya, Inflasi tahun ke tahun (Februari 2023 terhadap Februari 2022) sebesar 5,93 persen.
Kota Tanjungpinang (salah satu dari dua kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau) mengalami inflasi sebesar 0,32 persen sehingga inflasi gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan inflasi sebesar 0,47 persen.
Inflasi Kota Batam di bulan Februari 2023 ini, tambahnya, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya empat indeks kelompok pengeluaran. Antara lain, kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 2,30 persen; kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,59 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,57 persen; kelompok kesehatan naik sebesar 0,02 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,02 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan harga hanya kelompok transportasi yang turun sebesar 2,38 persen.
“Untuk kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta lain-lainnya, tidak mengalami perubahan indeks harga,” tegasnya.
Dari 24 kota IHK di Sumatera, tercatat 17 kota mengalami inflasi pada bulan Januari 2023 dan 7 kota mengalami deflasi.
Dimana Inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,57 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Lubuklinggau dan Bengkulu sebesar 0,04 persen.
“Dari beberapa daerah ini, deflasi terdalam terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 0,98 persen dan deflasi terendah di Kota Pematang Siantar sebesar 0,04 persen. Sementara Kota Tanjungpinang dan Kota Batam menduduki peringkat ke-6 dan KE-4 dari 17 kota yang mengalami inflasi di Sumatera,” tegasnya.
Selanjutnya bila dilihat dari 90 kota IHK, tercatat 63 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,85 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Lubuklinggau, Bengkulu, Madiun, dan Denpasar sebesar 0,04 persen.
Deflasi terdalam terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 0,98 persen dan deflasi terendah di Kota Sumenep sebesar 0,02 persen. Kota Tanjungpinang dan Kota Batam menduduki peringkat ke-18 dan ke7 dari 63 kota yang mengalami inflasi se-Indonesia. (***)