Home » AS Cuan Gede! Kapal Tanker Antre Kirim Gas ke Eropa

AS Cuan Gede! Kapal Tanker Antre Kirim Gas ke Eropa

by Tia
Published: Last Updated on

KABAREKONOMI.ID, Batam – Antrean panjang kapal pengangkut gas alam cair (LNG) memenuhi pelabuhan-pelabuhan utama di Eropa. Hal ini terjadi setelah benua itu memutuskan untuk mengimpor gas alam dari Amerika Serikat (AS) karena berencana mengembargo pasokan dari Rusia.

Data dari MarineTraffic yang dikutip CNBC International menyebutkan ada hampir 10% atau 60 unit kapal tanker LNG yang menunggu untuk melepaskan bahan bakarnya di Eropa. Selain itu, 8 kapal LNG yang datang dari AS sedang menuju pelabuhan Huelva Spanyol.

“Kapal tanker LNG ini telah menganggur atau perlahan berlayar di sekitar Eropa barat laut, Mediterania, dan Semenanjung Iberia, menurut MarineTraffic. Salah satunya berlabuh di Terusan Suez,” tulis laporan itu, dikutip Kamis (27/10/2022).

Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow mengatakan gelombang kapal tanker LNG telah membanjiri kemampuan fasilitas regasifikasi Eropa. Ini akhirnya akan berdampak cukup parah pada ketepatan waktu pembongkaran kargo.

“Penundaan ini menunda kembalinya kapal tanker ke Pantai Teluk AS untuk mengambil muatan berikutnya. Sebagai hasilnya, persediaan gas alam meningkat lebih dari yang diharapkan pasar,” tambahnya.

Hingga saat ini, instalasi gas Eropa sendiri disebutkan telah penuh hingga 93%. Ini dipersiapkan untuk kebutuhan musim dingin mendatang.

Harga gas Eropa telah melonjak di atas 340 euro per megawatt hour (MWh) pada akhir Agustus, tetapi minggu ini turun di bawah 100 euro untuk pertama kalinya sejak Rusia memangkas pasokan. Sebelum perang, harganya serendah 30 euro.

Rusia, yang memasok sebagian besar gas alam ke Eropa, memotong pasokan gas akibat sanksi setelah perang negara itu dengan Ukraina. Menurut Moskow, sanksi tersebut telah mengganggu sistem pembayaran dan pemeliharaan instalasi gas.

Sementara itu, AS sendiri masih menjadi eksportir gas yang diandalkan oleh Benua Biru. Meski begitu, beberapa pemimpin Eropa masih memprotes harga mahal yang diberikan oleh Washington.
(**)