KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar di masyarakat mencapai Rp7.810,9 triliun pada Maret 2022. Jumlahnya meningkat 12,8 persen secara bulanan dari Februari 2022 dan naik 13,3 persen secara tahunan dari Maret 2021.
“Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas pada Maret 2022 tumbuh meningkat. Posisi tercatat sebesar Rp7.810,9 triliun,” ungkap Direktur sekaligus Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan dalam keterangan resmi, Jumat (22/4).
Junanto menerangkan jumlah uang beredar meningkat karena penyaluran kredit dari bank lebih besar ke masyarakat dan dunia usaha. Tercatat, penyaluran kredit tumbuh 6,4 persen atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen.
“Ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit produktif maupun konsumtif,” jelasnya.
Pertumbuhan kredit bank ini bahkan bisa mengompensasi turunnya sumbangan uang beredar dari keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri.
Pada Maret lalu, ekspansi keuangan pemerintah cuma tumbuh 27,9 persen secara tahunan. Padahal, pertumbuhannya mencapai 42,7 persen pada Februari 2022.
“Hal tersebut disebabkan oleh perlambatan tagihan sistem moneter kepada pemerintah pusat berupa kepemilikan surat berharga negara serta peningkatan kewajiban berupa simpanan pemerintah pusat pada sistem moneter,” terangnya.
Begitu juga dengan aktiva luar negeri, pertumbuhannya melambat dari positif 1,4 persen menjadi minus 1,5 persen. Perlambatan ini sejalan dengan perkembangan cadangan devisa.
source: cnn