KABAREKONOMI.ID, BATAM – Pola hidup digital secara langsung merubah gaya hidup hingga aktivitas sehari-hari masyarakatnya. Dan hal ini secara langsung berdampak pada efisiensi dan produktifitas sehari-hari.
Tentunya, hal ini juga mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dan memunculkan inovasi-inovasi terbaru yang terbilang sangat cepat dalam berbagai sektor.
Dan adopsi teknologi yang ada saat ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan hal-hal produktif, salah satunya pada sektor keuangan. Diantaranya digital banking, Qris Border hingga finance digital.
“Dan penerapan digitilasasi ini diharapkan dapat mengakselerasi inklusi pertumbuhan ekonomi kita yang berkelanjutan serta kian menguat,” terang Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepri Suryono saat membuka seminar nasional bersampena Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2024 bertajuk Seminar Nasional Digital Economy and The Rise in Use of Digital Payment yang digelar di Ballroom Marriot Hotel Batam pada Jumat (16/8/2024) malam.
Suryono pun menegaskan, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di triwulan I-2024 mencapai 5,01 persen year-on-year (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pada triwulan IV 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,45 persen (yoy) dan secara kumulatif tumbuh sebesar 5,20 persen (ctc).
Angka ini menjadikan pertumbuhan ekonomi Kepri sebagai yang tertinggi di Regional Sumatera. Pertumbuhan ini juga menunjukan konsistensi perekonomian Kepri yang mampu tumbuh positif selama 11 kuartal berturut-turut.
“Pertumbuhan ekonomi di Kepri ini sendiri, tak lepas dari adanya digitalisasi di berbagai sektor. Untuk itu, Bank Indonesia terus mendorong sistem pembayaran yang mengarah digitalisasi. Sekaligus mengembangkan berbagai fitur. Salah satunya QRIS,” jelasnya lagi.
Dan saat ini, tanbahnya, Indonesia sudah melakukan Kerjasama QRIS Cross Border kepada para pelaku wisata. Bahkan QRIS Antar Negara yang saat ini telah diimplementasikan dengan negara Malaysia, Singapura, dan Thailand serta beberapa negara lainnya.
Dengan adanya QRIS antar negara ini, maka wisatawan akan dimudahkan karena tidak harus menukarkan uangnya terlebih dahulu untuk masuk ke negara-negara tersebut.
“Dari sisi keuangan dan non keuangan, digitalisai pembayaran juga memberikan dampak keuangan yang siginifikan terhadap ekonomi digital kreatif yang menciptakan peluang-peluang baru bagi industry kreatif untuk menjangkau pasar luar. Dan melalui seminar nasional ini, saya sangat berharap dapat memberikan nilai-nilai yang yang positif sekaligus mendorong munculnya inovasi barui lagi di digitalisasi keuangan,” tutupnya. (Iman Suryanto)