Home » BPS Sebut Ekspor RI ke Rusia dan Ukraina Anjlok Akibat Perang

BPS Sebut Ekspor RI ke Rusia dan Ukraina Anjlok Akibat Perang

by Rika Hisba
ilustrasi perang Rusia dan Ukraina

KABAREKONOMI.ID, Batam – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia ke Rusia dan Ukraina ambles akibat perang yang terjadi antar kedua negara dua bulan belakangan ini. Sejumlah komoditas mencatatkan penurunan ekspor, seperti; lemak dan minyak hewan atau nabati, karet dan barang dari karet, hingga mesin atau peralatan listrik.
“Jadi akibat konflik ini menyebabkan ekspor kita alami penurunan,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (18/4).

Ekspor ke Rusia misalnya, komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati turun dari US$102,4 juta pada Januari lalu menjadi US$58,3 juta pada Maret. Hal yang sama juga dialami komoditas karet dan barang dari karet yang turun dari US$7,1 juta menjadi US$0,6 juta dan komoditas mesin atau peralatan listrik dari US$11,1 juta menjadi US$2,5 juta.

Lebih lanjut, ekspor ke Ukraina bahkan praktis berhenti total akibat invasi yang dilancarkan Rusia. Ketiga komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Ukraina seperti lemak dan minyak hewan atau nabati, kertas karton, dan alas kaki menyentuh angka US$0 alias tidak ada ekspor sama sekali.

BPS mencatat ketiga komoditas tersebut pada Januari lalu masih menghasilkan pundi-pundi sebesar US$0,9 juta untuk lemak dan minyak hewan atau nabati, US$0,6 juta untuk kertas karton, dan US$0,6 juta untuk alas kaki.

Hal ini tentu berimbas kepada posisi neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina. BPS mengungkapkan bahwa, hingga Maret 2022, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia minus US$204,6 juta dan minus US$13,5 juta dengan Ukraina.

“Jadi konflik Rusia dan Ukraina membuat neraca perdagangan kita mengalami minus dengan kedua negara dan terbesarnya itu dengan Rusia. Secara kumulatif dalam 3 bulan ini juga alami defisit. Mudah-mudahan ketegangan kedua negara bisa usai agar neraca perdagangan kita bisa kembali membaik dalam waktu ke depan,” ucapnya.

Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia memang sudah negatif namun dengan nilai yang jauh lebih kecil yakni US$4,9 juta pada Februari dan US$10,2 juta pada Januari lalu.

Hal itu juga terjadi dengan Ukraina yang positif US$3,6 juta pada Februari dan minus US$10,5 juta pada Januari lalu.

source: cnn

Baca Juga