KABAREKONOMI.ID, Batam – Hiswana Migas melalu Kabid BBM Hiswana Migas Kepri, Gabriel SAA Sianturi meminta agar keamanan FuelCard 30 ditingkatkan.
Permintaan itu disampaikannya, setelah Polda Kepri mengungkap penyalahgunaan Fuel Card 3.0 untuk melangsir solar.
“Terkait pengungkapan pelangsir dengan barang bukti berupa 3 unit Fuel Card 3.0, kami meminta agar diperhatikan dan ada peningkatan sistem keamanan Fuel Card 3.0 kedepannya,” kata Gabriel, Rabu (8/3/2023) di Batam.
Dampak dari peristiwa tersebut, pihaknya meminta agar dijadikan sebagai bahan evaluasi dan dilakukan pembenahan. Sampai saat ini kami menghormati proses hukum yang berlaku dan menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian.
“Kami dari Hiswana Migas Kepri, mengapresiasi pihak kepolisian atas penangkapan pelangsir solar baru-baru ini, hal tersebut tentunya sejalan dengan harapan kita semua dalam pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran,” himbaunya.
Pada kesempatan itu, disarankan agar hal serupa tidak kembali terulang, maka peningkatan sistem keamanan kartu.
Selain itu, penting untuk terus menjaga semangat dalam pengawasan distribusi BBM subsidi tepat sasaran yang menjadi tujuan awal lahirnya FuelCard itu sendiri.
“Kami menghimbau kepada para pengusaha SPBU untuk dapat lebih jeli dan berhati-hati dalam pelayanan JBT-Solar itu sendiri, serta tetap menyalurkan JBT-Solar sesuai prosedure dan ketetapan yang berlaku,” harapny.
Pada kesempatan diharapkan juga, agar kiranya program full-cylce Pertamina yang akan berjalan pada tanggal 21 Maret nanti, dapat meningkatkan keamanan.
“Dapat menjadi alat pelapis dalam memfilterasi oknum-oknum yang mempunyai niat untuk menyalah gunakan BBM bersubsdi itu sendiri,” harapnya.
Sebagaimana diberitakan, Aparat Kepolisian Satreskrim Polresta Barelang meringkus pelaku pelangsir BBM jenis solar bersubsidi berinisial YY (26), mengunakan kartu FuelCard 3.0. Pelaku melangsir BBM solar bersubsidi dengan mengunakan mobil Toyota Kijang Kapsul diesel, dengan mengisi minyak di 2 SPBU di Batam.
Selain itu, pelaku juga memodifikasi tangki minyak mobil dengan kapasitas awal 45 liter dan menjadi 60 liter.
“Setiap hari pelaku bisa mengisi BBM solar bersubsidi sebanyak 120 liter, dan pelaku sudah beraksi selama 5 bulan terakhir,” ujar Kombes Budi Hartono, Kasat Reskrim Polresta Barelang. (**)