Tia
KABAREKONOMI.ID, MEDAN – Saat ini media online terbilang sudah sangat banyak jumlahnya. Akan tetapi, hanya sedikit yang sukses mendatangkan uang untuk menghidupi timnya.
Bahkan tak banyak juga tayang akhirnya gagal karena minimnya pengetahuan mengelola media online yang benar.
Hal tersebut diungkapkan CEO Promedia, Agus Sulistriyono dalam sebuah seminar bertajuk “Transformasi Jurnalis Menjadi Pengusaha Media di Era Digital” dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Hotel Mercure Medan, Rabu (8/2/2023) pagi.
‘Selain hal tersebut, kegagalan media online juga disebabkan sedikitnya modal untuk membangun teknologi dan membayar server yang mumpuni,” tegasnya.
Untuk seputar konten, tegasnya, media kecil dan besar isinya sudah mirip-mirip semua. Tak hanya itu, strategi membuat kontennya pun juga mirip.
Menurutnya, Jurnalis bisa berkelompok dengan sesama Jurnalis dan bersepakat untuk membangun bisnis media.
Kemudian, berkolaborasi dengan Promedia untuk penyediaan teknologi, server, maintenance, pelatihan hingga monetisasi.
“Lewat strategi ini, akan membuka peluang Jurnalis memiliki usaha media sendiri tanpa keluar modal yang besar. Bahkan, bisa dibilang modal nol rupiah,” ujarnya.
Agus Sulistriyono juga membahas terkait Promedia memberikan support apa saja ke para jurnalis yang ingin membangun bisnis media, serta bagaimana potensi bisni ini ke depannya.
“Kami berharap, banyak jurnalis yang terbuka wawasannya dan bisa beralih menjadi pengusaha media. Sehingga kelak bisa membuka lapangan kerja dari keahlian membuat konten,” ungkap Agus Sulistriyono.
Dengan adanya acara seminar ini, diharapkan para insan dan pelaku media bisa bertransformasi dari jurnalis tunggal menjadi pengusaha media yang kompeten serta bersaing di dunia digital.
Selain itu, portal lokal yang sudah berdiri bisa go-nasional dan bersaing dalam jajaran papan atas dengan media lainnya dari sisi bisnis maupun konten.
Salah satu bukti nyata media lokal yang sudah bisa bersaing di kancah nasional adalah media-media yang tergabung dalam ekosistem Promedia Teknologi Indonesia.
Selain media lokal, ada juga media nasional yang kualitasnya semakin melejit setelah bergabung bersama Promedia. (omk)