KABAREKONOMI.ID, Natuna – Stok beras di gudang Bulog Ranai, Kabupaten Natuna diketahui mengalami kekosongan. Hal ini diperkirakan mulai terjadi sejak 6 Oktober 2022 lalu.
“Iya, sayapun terkejut, kita sudah biasa makan beras Bulog, pas pergi beli ke warung tempat saya biasa belanja tak ada. Saya coba beli di warung-warung sekitar juga tak ada,” ungkap salah seorang warga Ranai.
Hal ini dibenarkan Pemimpin Perum BULOG Kantor Cabang Pembantu Ranai, Sri Wahyuni, sebagaimana dilansir Poroskepri, Selasa (11/10/2022).
“Untuk pengiriman beras meleset waktunya dari apa yang telah diprediksi. Karena cuaca sering hujan, sehingga loading bongkar barang jadi lambat. Pengiriman kita pakai ekspedisi barang, jadi yang diangkut bukan hanya beras Bulog saja. Sekarang kapalnya masih bongkar barang kelontong pihak swasta lainnya di Tarempa,” jelasnya.
Menurut Sri Wahyuni, Bulog sudah berusaha untuk mendatangkan beras sebanyak 400 ton tersebut tepat waktu.
“Usaha BULOG udah maksimal pak. Karena cuaca, estimasi kami beras yang 200 ton untuk gudang Bulog Ranai dan 200 ton lagi untuk Bulog Sedanau sampai pada awal Oktober ini, tapi meleset,” imbuh Sri wahyuni.
Diperkirakannya, setelah berkoordinasi keberbagai pihak, kapal exspedisi tersebut dalam waktu 2 atau 3 hari ini sandar di pelabuhan Penagi.
“Insya Allah, nanti jika beras sampai dan sudah di administrasikan masuk gudang, kami infokan pak,” sebut Sri Wahyuni.
Dirinya berharap masyarakat Natuna bisa bersabar, karena rentang kendali yang jauh ditambah faktor cuaca membuat perjalanan kapal yang mengangkut beras ke Natuna jadi memakan waktu.
“Saya harap masyarakat bersabar, mengingat perjalanan angkutan beras ke Ranai butuh proses, jadi agak memakan waktu lama,”
Belajar dari pengalaman, dirinya berjanji pengiriman beras Bulog secara bertahap tak mengalami keterlambatan lagi.
“Nanti pada Desember ada lagi pengiriman, jadi stok beras untuk Natuna aman,” pungkasnya. (ilm)