KABAREKONOMI.ID, BATAM – Penyelenggaraan debat pasangan calon (Paslon) putaran kedua di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batam yang digelar di Ballroom Hotel Vista Batam mengalami tak mengenakan. Dimana salah satu paslon yang akan melakukan debat, diketahui enggan mengikuti debat.
Berdasarkan penelusuran di lapangan, diketahui pasangan calon pilkada Kota Batam nomor urut 2, Amsakar Ahmad dan Li Claudia Chandra menginginkan untuk membawa perangkat selulernya selama debat berlangsung.
Walhasil hal ini pun membuat debat yang seharusnya dimulai paukul 14.00 WIB pada Jumat (15/11/2024) molor dan belum juga dimulai hingga pukul 15.22 WIB.
Kondisi ini pun membuat Sekretaris Tim Pemenangan Nuryanto dan Hardi Selamat Hood (NADI), Erna bereaksi keras. Bahkan Erna mempertegas dan mempersilahkan paslon Amsakar Ahmad dan Li Claudia Chandra untuk membawa perangkat elektronik.
Mulai dari catatan, ponsel , hingga komputer PC sekalipun asalkan debat paslon bisa dimulai. Dan tidak perlu lagi melakukan pembahasan dan rapat koordinasi (rakor) disaat debat publik akan berlangsung.
“Mau bawa catat silakan. Mau bawa komputer pun silakan. Tak ada masalah buat kita. Tapi sekarang kenapa seperti ini. Sudah mau debat kok malah membuat rapat koordinasi (Rakor) lagi. Mohon dipertegas! Kemaren pun sudah dipertegas dalam rakor dan disepakati beberapa hal. Lalu kenapa harus Rakor lagi?,” tegas Erna dengan nada tinggi.
Sementara itu, Nuryanto, Calon Wali Kota Batam paslon nomor urut 1 menyayangkan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam sebagai penyelenggara debat Pilkada Batam.
“KPU seharusnya tak diatur oleh peserta. Kami ini peserta. Gak mungkin peserta mengatur KPU. Justru ini penyelenggaran diatur peserta. Ini kan dibiayai negara,” ucap Cak Nur.
Debat batal
Sementara itu terkait situasi yang tak memungkinkan, Ketua KPU Batam, Mawardi tetap membuka acara debat.
Tampak hanya pasangan Nuryanto-Hardi S Hood saja yang hadir di ruangan. Debat pun akhirnya dibatalkan
Debat sedianya megusung tempa yang sangat penting yakni “Stabilitas keamanan dan daya saing wilayah menuju batam emas 2045.
“Karena situasi dan kondisi tak memungkinkan kami sampaikan permohonan maaf. agar pelaksanaan tahapan lainnya dapat dilanjutkan dengan baik,” ucap Mawardi.
Tema debat kedua ini ia katakan sangat penting terkait program kerja masing-masing calon. Namun disayangkan batal dilaksanakan.
“Tema debat stabilitas keamanan dan daya saing wilayah menuju batam emas 2045. Soal program kerja visi dan misi sehingga warga batam yang melihat dapat menilai program kerja calon kepala daerah mereka sebenarnya,” sesalnya. (***)