KABAREKONOMI.ID, Batam – Rencana konversi Bank Riau Kepri (BRK,red) dari bank konvensional, menjadi bank syariah terus berjalan dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Bahkan Direktur Utama Bank Riau Kepri, Andi Buchari disela-sela bincang santai dengna insan media di Golden Prawn, Bengkong, Batam pada Sabtu (11/10/2022) lalu, mengatakan pihaknya beserta jajaran di BRK telah secara aktif menyosialisasikan kesyariahan yang akan diterapkan di Bank Riau Kepri Syahriah nantinya.
“Terkait sosialisasi hingga aturan-aturan serta pengoperasinnya secara Syahriah sudah mulai kita lakukan,” terangnya.
Sebelumnya, pihaknya juga mengatakan setidaknya ada tiga hal yang mendasari rencana konversi Bank Riau Kepri .
Salah satunya pendapat dari 21 para pemegang saham yang menyebutkan, banyak potensi yang bisa dikembangkan dalam bisnis jika BRK dalam bentuk Syriah.
Selain itu, akar budaya melayu yang sangat kental menjadi tolak ukur rencana konversi tersebut. Serta adanya amanat perundang-undangan.
Andi pun menyebutkan, BRK saat ini menyepakati prinsip dan semangat 3K dalam operasionalnya. Yakni Konversi, Kinerja, dan Kultur.
“Dengan semangat 3K inilah yang menjadi dasar kami dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan program ke depan di Bank Riau Kepri. Di sisi Kinerja, Bank Riau Kepri saat ini menjadi perusahaan daerah yang memberikan pajak terbesar bagi Pemerintah Provinsi Riau,” tegasnya.
Lalu untuk sisi Kultur, perusahaan kini terus membangun dan menjalankan budaya kerja positif, salah satunya integritas.
Hingga kini, tambah Andi, proses konversi BRK menuju syariah tengah menuju Kemenkumham. Dimana saat ini masih digodok ditingkat internal. Setelah dari Kemenkumham, proses selanjutnya ke otoritas Jasa Keuangan (OJK) kemudian ke Bank Indonesia terkait pembayaran. (ilm)