Dishub Kepri Siap Fasilitasi Transportasi Panen Cabai dari Kundur ke Tanjungpinang
KABAREKONOMI.ID, BATAM – Batam – Pemenuhan pangan bagi masyarakat menghadapi tantangan oleh adanya karakteristik produk pertanian hingga geografis suatu daerah. Walhasil kondisi ini terbilang belum merata. Khususnya untuk di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Untuk itu, dibutuhkan pengelolaan logistik pangan yang efektif untuk menjamin ketersediaan bahan pangan dengan biaya logistik yang efisien. Dan upaya ini, tentunya harus dilakukan bersama-sama stakeholder terkait, baik dari dunia usaha seperti BUMN ataupun swasta.
Kerjasama ini perlu dilakukan sebagai bentuk menjaga sistem distribusi pangan. Mengingat disparitas harga pangan daerah yang surplus dan defisit ini masih cukup lebar, sehingga perlu adanya upaya lebih untuk membangun suatu sistem logistik pangan.
Akan tetapi, letak geografis Provinsi Kepri yang didominasi daerah kepulauan ini ditengarai masih ditemukan sejumlah kendala-kendala guna mencegah terjadi inflasi. Diantaranya, ketersedian sarana dan prasarana (Sarpras) rantai dingin (cold chain) yang ditujukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan serta menjaga inflasi melalui penguatan sarana prasarana rantai dingin.
Selain itu, ketersedian transportasi dalam mengangkut hasil panen beragam komoditas juga menjadi sangat penting. Salah satunya di Wilayah Kundur, Kabu[paten Karimun yang diketahui menghasilkan 300 – 400 kilogram cabai setiap panennya.
Hal tersebut terungkap dalam Pertemuan Penguatan Logistik Pangan yang mengusung tema ‘Optimalisasi Pemanfaatan Sapras Logistik Pangan dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan Provinsi Kepri’ di Lantai 3 Harmoni One Batam Center, Kamis (23/11/2023) siang.
“Saat ini, petani cabai di Kundur terkendala pada angkutan pasca-panen cabai dari Kundur ke Tanjungpinang maupun dari Kundur ke Karimun. Mengingat, pasca-panen produiksi cabai disini sangat berlimbah sehingga jika terlambat diangkut akan menimbulkan kebusukan komoditas. Nengingat, cabai memiliki keterbatas waktu/usia setelah dipetik,” tegas peserta seminar dari Karimun di momen tersebut.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada institusi terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Kepri untuk bisa memasilitasi para petani dalam mengangkut hasil panen cabai tersebut.
“Kalau bisa ada bantuan dari Pemerintah daerah dalam menyediakan transportasi pasca-panen,” tegasnya.
Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Junaidi, SE. MH menyabut baik dan akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Kabupaten Karimun guna meminta jadwal yang pasti masa panen para petani cabai di Kundur.
“Kami sangat merespon baik adanya permintaan ini. Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah daerah guna meminta jadwal panen komoditas cabai, sehingga bisa difasilitasi transportasi laut guna membawa komoditas tersebut,” tegas Junaidi.
Pada intinya, tambahnya, jika sudah diketahui jadwal atau waktu panen hingga kuantitasnya pihaknya akan menyediakan speedboat, ferry hingga Kapal Roro guna memasilitasi hal tersebut.
“Jika ada time linenya, tentunya jauh-jauh hari akan kami siapkan moda transportasinya. Intinya, kami diberikan jadwalnya saja,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Pulau Kundur banyak memiliki perkebunan palawija. Salah satunya Cabai. Disini terdapat kurang lebih 1,5 hingga 4 heltar lahan yang dijadikan menanam cabai dengan jumlahnya sekali panen dikisatran 300 hingga 400 kilogram.
Selain dipasok ke Tanjungpinang, hasil panen dari Pulau Kundur ini juga dikirim ke Batam dan daerah lainnya di Kepri. (omk)