KABAREKONOMI.ID – Pelemahan dolar AS dan harga emas yang terjadi di minggu ini menjadi berkah untuk harga cryptocurrency. Harga Bitcoin dan Ethereun sebagai token kripto terbesar pun menguat.
Harga Bitcoin akhirnya kembali tembus ke atas US$ 20.000/BTC. Harga Bitcoin naik 7,6% jika dibandingkan dengan penutupan minggu lalu.
Senada dengan Bitcoin, harga token kripto lainnya yang menduduki peringkat kedua terbesar setelah Bitcoin dari nilai pasar yaitu Ethereum juga naik. Bahkan harga Ethereum naik lebih tinggi dibandingkan dengan Bitcoin. Ethereum kembali tembus US$ 1.500/ETH atau naik nyaris 20% secara mingguan.
Penguatan harga token kripto cenderung berbanding terbalik dengan harga emas dan dolar AS yang mengalami pelemahan di minggu ini.
Di pasar spot, harga emas dunia dihargai US$ 1.642/troy ons pada Jumat (28/10/2022). Harga emas drop US$ 14,9/troy ons dibandingkan dengan penutupan minggu lalu.
Dalam sepekan, si logam mulia kuning ini telah mengalami penurunan nilai pasar sebesar 0,9%. Di saat yang sama, indeks dolar AS juga mengalami pelemahan 1,12%.
Pelaku pasar masih terus mencermati arah kebijakan moneter bank sentral AS (Fed). Bank sentral paling kuat di dunia tersebut akan menggelar rapat minggu depan untuk menentukan kebijakan suku bunga.
Konsensus pasar masih memperkirakan bahwa Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 4% dengan probabilitas 82,2% jika mengacu pada piranti FedWatch CME.
Fed memang agresif sepanjang tahun ini dalam menaikkan suku bunga acuan. Federal Fund Rates (FFR) sebagai acuan sudah dikerek naik 300 bps sepanjang tahun ini.
Alhasil dari pengetatan kebijakan moneter tersebut dolar AS menguat 15,41% dan harga emas turun 10,21% sepanjang tahun ini.
Kendati menguat di minggu ini, baik Bitcoin dan Ethereum masih mengalami penurunan yang signifikan sejak awal tahun. Secara year to date, nilai kapitalisasi pasar Bitcoin dan Ethereum drop lebih dari 50%.(**)