KABAREKONOMI.Batam – Sebagai bentuk meningkatkan literasi dan inklusi industri jasa keuangan khususnya Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepri menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) dengan menghadirkan narasumber berkualitas di bidangnya.
Diantaranya, Ona Retnesti Swaminingrum, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2B; Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia dan Rony Ukurta Barus, Kepala OJK Prov Kepri di Radisson Hotel Batam, Senin (7/11/2022) pagi.
Pada momen tersebut, Ketua OJK Kepri Rony Ukurta Barus mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangkaian peringatan 45 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang mengangkat tema “Menuju Ekonomi tangguh, stabil, dan berkelanjutan”.
“Kegiatan ini sengaja digelar sebagai bentuk mengenalkan Pasar Modal kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kepulauan Riau,” jelasnya.
Diantaranya, tambahnya, Media Gathering bersama Wartawan, kegiatan CSR berupa penyerahan 1 unit Truk Sampah kepada Pemerintah Kota Batam, 1 unit perahu penyeberangan untuk sekolah beserta fasilitas penunjang belajar mengajar dengan total bantuan sebesar Rp735 juta.
Selanjutnya, pertemuan dengan calon Emiten potensial di Kepulauan Riau, Sosialisasi Pasar Modal sebagai Alternatif Sumber Pendanaan Perusahaan, dan terakhir Sosialisasi Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal kepada komunitas lokal.
“Secara proaktif dan kolaboratif, OJK terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak ekonomi global. Oleh karenanya, OJK bersama pemerintah juga sangat optimis dengan kondisi perekenomian di Indonesia ke depan yang akan terus tumbuh secara positif, meskipun indikator pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara tetangga justru menunjukkan hal yang sebaliknya,” tegasnya.
Setidaknya, tegasnya lagi, ada 4 alasan yang menjadi dasar bagi pemerintah cukup optimis dengan kondisi ekonomi Indonesia ke depan.
Dimana hal ini juga telah disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia diantaranya pertama karena Indonesia menjadi salah satu dari 5 negara yang berhasil mengendalikan covid-19.
Kedua, APBN Surplus sebesar Rp106 Triliun, ketiga, inflasi di tanah air terkendali sebesar 4,9% dibandingkan rata-rata inflasi ASEAN sebesar -7% dan inflasi negara-negara maju sebesar –9%, dan terakhir pertumbuhan ekonomi bergerak positif.
Bahkan, ekonomi RI pada Kuartal III 2022 ini tumbuh 5,72% berdasarkan pengumuman Kepala BPS siang ini.
Berbicara mengenai stabilitas kinerja pasar modal Indonesia, sepanjang tahun 2022, kinerja Pasar Modal Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang positif dan cukup menggembirakan.
Bahkan di kuartal III tahun 2022, pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni IHSG di level 7.318,016 pada tanggal 13 September 2022 dan nilai kapitalisasi pasar menyentuh Rp9.560 triliun di tanggal 15 September 2022.
“Sebagai gambaran, per tanggal 3 November 2022, IHSG sudah kembali menguat dan berada pada posisi 7.034.57 poin atau naik sebesar 6,88% (ytd). Sementara itu, nilai market capitalization juga telah meningkat menjadi Rp9.399 triliun atau naik sebesar 13,12% (ytd),” tegasnya. (ilm)