Home » Erick Thohir: Bawa Era Baru Transformasi BUMN

Erick Thohir: Bawa Era Baru Transformasi BUMN

by Tia

KABAREKONOMI.ID, Batam – Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan ada perubahan pola baru di tubuh perusahaan pelat merah dalam tiga tahun terakhitr Ini berkat peran dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Peran yang dinilai sebagai era baru BUMN itu dibawa Erick dalam proses transformasi di tubuh BUMN. Ini menyangkut lima poin utama yang menjadi corak secara keseluruhan.

“Menteri BUMN Erick Thohir membawa satu era baru dalam BUMN, pertama adalah mengedepankan nilai sosial bagi indonesia, kedua inovasi bisnis model, ketiga adalah kepemimpinan teknologi, keempat, akselerasi investasi dan kelima adalah pengembangan talent,” kata dia dalam Konferensi Per Values 20 (V20), Jumat (14/10/2022).

Pasca kelima hal tersebut, Wamen Kartika mengatakan ada tindaklanjutnya. Yakni dengan memperkuat perusahaan pelat merah melalui langkah klasterisasi, holdingisasi, serta penggabungan atau merger.

Salah satu hasilnya asalah merampingkan jumlah BUMN yang tadinya 108 perusahaan menjadi hanya sekitar 41 perusahaan. “Tujuannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memperbaiki portofolio,” ujar pria yang akrab disapa Tiko ini.

Tak berhenti disitu, Tiko mendorong pelaku bisnis nasional dan global untuk menerapkan keutamaan nilai dalam langkah dan pengambilan keputusan usaha. Penerapan strategi bisnis pun harus berlandaskan pada nilai yang kuat dan efektif.

“Sebagai contoh, beberapa pelaksanaan inisiatif strategis di Kementerian BUMN didorong berlandaskan pada nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang berkaitan erat dengan dasar negara Indonesia, Pancasila. Pendidikan atas nilai-nilai memerlukan waktu yang panjang sehingga perlu ditanamkan sedini mungkin,” ungkapnya.

“Program ini diharapkan dapat menjadi program berskala nasional sehingga dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang kuat dan maju di tahun 2045,” lanjut dia..

Erick Thohir: Pelanggan Harus Jadi Vocal Point
Pelanggan adalah raja. Hal tersebut masih menjadi patokan Menteri BUMN Erick Thohir dalam mengembangkan bisnis di BUMN. Oleh karena itu, ia meminta seluruh insan BUMN untuk menempatkan pelanggan sebagai pertimbangan utama dalam setiap keputusan bisnis.

“Seluruh insan BUMN harus menempatkan pelanggan sebagai vocal point atau pertimbangan utama dalam setiap keputusan bisnis,” ujar Erick Thohir di acara Telkom CX Summit 2022, seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/10/2022).

Menurut Erick hal itu penting karena tanpa adanya loyalitas pelanggan, bisnis apa pun akan sulit berjalan secara berkelanjutan, tidak terkecuali BUMN.

Pandemi COVID-19 telah memberikan perubahan pada gaya hidup masyarakat sehingga menuntut perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat.

Perusahaan yang mampu menawarkan solusi yang tepat dan cepat, kemudahan untuk dijangkau, serta komunikasi yang mampu menciptakan kepercayaan dari pelanggan cenderung lebih mampu bertahan di tengah ketatnya kompetisi pascadisrupsi akibat pandemi COVID-19.

Modal BUMN
Budaya kerja yang mumpuni serta karakterisasi yang progresif dapat menjadi fondasi bagi BUMN dalam membuat keputusan bisnis yang berpusat pada pengalaman pelanggan.

Erick pun meminta kepada para BUMN untuk menjadikan pelanggan sebagai inspirasi dalam berinovasi dan beradaptasi.

Dengan demikian, kata dia, bisnis yang dijalankan bukan hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga pada kepuasan pelanggan melalui penerapan kerangka berpikir yang benar serta meningkatkan kapasitas talenta BUMN.

“Saya optimis Indonesia bisa mewujudkan visi sebagai service country pada tahun 2045 dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki daya saing global, bench marking global,” kata dia.

Masuk 100 Perusahaan Besar Dunia
Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan lebih banyak lagi perusahaan pelat merah masuk daftar 100 perusahaan terbesar dunia. Konsolidasi BUMN jadi salah satu langkah yang diambil.

Untuk diketahui, BUMN memiliki kekayaan sebesar USD 1,2 triliun atau hampir setara dengan setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Besaran ini didukung oleh sektor telekomunikasi, minyak, semen, hingga bisnis penginapan. Secara keseluruhan mereka mencatatkan pendapatan sekitar USD 155 miliar dan pendapatan internet USD 8 miliar dalam setahun terakhir.

Guna meningkatkan efektivitasnya, Erick Thohir, telah mengkonsolidasikan 108 perusahaan menjadi 41 perusahaan dan menempatkannya dalam 12 klaster perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan perusahaan ekstra dengan skala dunia. Tahun lalu, Indonesia hanya memiliki satu perusahaan dalam daftar Fortune 500, yakni Pertamina.

“Saya ingin mendorong semakin banyak BUMN menjadi top 100 atau 500 perusahaan dunia,” kata Erick, mengutip Financial Times via Newsncr.com, Selasa (11/10/2022).

Sebagai salah satu langkah mendukung rencananya, Kementerian BUMN telah menyatakan sedang merencanakan 14 IPO dari BUMN. Dimulai dengan USD 1,3 miliar tahun lalu yang didapat dari melantainya perusahaan menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.

Selanjutnya, Erick Thohir mengatakan setelah Pertamina Geothermal, Pertamina Hulu dapat mencatatkan IPO pada tahun berikutnya. Sedangkan Pertamina International Shipping, sebuah perusahaan logistik minyak dan bensin, juga dapat mempertahankan IPO atau mengumumkan mitra strategis.


(**)

Baca Juga