KABAREKONOMI.ID, Batam – Saham, obligasi negara dan nilai tukar rupiah kompak menguat sepanjang pekan lalu. Namun apresiasi yang dialami masih tergolong tipis karena sentimen belum benar-benar mendukung.
IHSG hanya menguat 0,55% dalam seminggu terakhir. IHSG ditutup melemah 0,5% di 7.056,04 pada perdagangan Jumat (28/10/2022).
Dari 5 hari perdagangan, indeks saham acuan nasional hanya mengalami apresiasi 2 kali saja yaitu di awal pekan dan pada Kamis.
Namun aliran dana asing ke saham mulai masuk. Statistik perdagangan mencatat ada inflow dana asing sebesar Rp 1,5 triliun minggu ini di pasar reguler.
Pelaku pasar juga mencermati musim rilis laporan keuangan emiten. Emiten yang mulai banyak merilis laporan keuangan kuartal III-2022 adalah emiten perbankan.
Setidaknya sudah ada 7 bank yang melaporkan kinerja keuangan yaitu : PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Dari ketujuh bank tersebut, laba bersih kumulatifnya tercatat sebesar Rp 77,9 triliun pada Sembilan bulan tahun ini, atau melonjak 44% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2021 yang hanya Rp 54,1 triliun.
Laba bersih bank-bank kakap masih melonjak dobel digit secara tahunan. Laba bersih BBCA naik 25% year on year (yoy), BMRI naik 59% yoy dan BBNI tumbuh 77%.
Sisa BBRI yang belum melaporkan kinerja keuangannya. Namun jika berkaca pada kuartal II-2022 yang tumbuh 98% yoy, besar kemungkinan laba di kuartal III-2022 juga masih meningkat pesat.
Laba Bersih (Rp Juta) | 9M21 | 9M22 | YoY |
BBCA | 23,198,682 | 28,954,563 | 25% |
BBNI | 7,746,317 | 13,692,217 | 77% |
BMRI | 19,229,075 | 30,652,786 | 59% |
BNGA | 3,150,480 | 3,842,785 | 22% |
BTPS | 1,096,286 | 1,327,667 | 21% |
BBYB | – 264,744 | – 601,171 | 127% |
ARTO | – 32,605 | 40,573 | 224% |
Total | 54,123,491 | 77,909,420 | 44% |
Sementara itu pasar Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami kenaikan yang tercermin dari penurunan imbal hasil (yield) untuk tenor acuan 10 tahun.
Yield SBN 10 tahun ditutup di 7,58% pada perdagangan Jumat kemarin atau turun 7 basis poin (bps) dari akhir pekan sebelumnya di 7,65%.
Nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan. Di pasar spot, rupiah menguat 0,52% sepekan dan ditutup di Rp 15.548/US$. Indeks dolar AS secara bersamaan juga melemah nyaris 1%.
Bagaimanapun juga penguatan rupiah masih terbatas. Rupiah masih bergerak di atas Rp 15.500/US$ di sepanjang minggu ini.