Home » Harga Bitcoin Cenderung Mendatar, Investor Berhati-Hati

Harga Bitcoin Cenderung Mendatar, Investor Berhati-Hati

by Tia

KABAREKONOMI.ID, Batam – Pergerakan harga kripto cenderung mendatar pada perdagangan Rabu (12/10/2022), di tengah makin khawatirnya pelaku pasar terhadap potensi resesi global yang semakin membesar.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin naik 0,17% ke posisi harga US$ 19.061,42/koin atau setara dengan Rp 292.974.025/koin (asumsi kurs Rp 15.370/US$). Sedangkan untuk Ethereum menguat 0,46% ke posisi US$ 1.283,01/koin atau Rp 19.719.864/koin.

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)19.061,42292.974.0250,17%-5,76%365,32
Ethereum (ETH)1.283,0119.719.8640,46%-5,36%157,43
Tether (USDT)1,0015.370-0,01%-0,02%68,42
USD Coin (USDC)1,0015.3700,01%1,00%45,93
BNB271,844.178.1811,02%-7,97%43,85
XRP0,4877.485-1,82%2,63%24,33
Binance USD (BUSD)0,999815.367-0,01%-0,03%21,63
Cardano (ADA)0,39316.042-0,02%-9,43%13,46
Solana (SOL)30,92475.240-1,96%-9,11%11,06
Dogecoin0,06029252,59%-7,94%7,99

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin cenderung bertahan di kisaran US$ 19.000 pada hari ini, ditengah sikap investor yang cenderung khawatir dengan potensi resesi global yang semakin membesar.

Pelaku pasar di global kini menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) dari sisi konsumen (consumer price index/CPI) periode September yang akan keluar pada Kamis pekan ini.

Sembari menunggu data CPI Negeri Paman Sam pada bulan lalu, pada hari ini, mereka akan menunggu data inflasi dari sisi produsen (producer price index/PPI).

Setelah nantinya melihat data inflasi AS, baik dari CPI maupun PPI, pada Jumat, mereka akan memantau pengumuman indeks keyakinan konsumen (IKK) AS.

Semua data tersebut akan menjadi pegangan pasar untuk membaca arah kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan menggelar rapat pada 1-12 November mendatang.

Pasar memprediksi The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan edisi November. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar yang memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin (bp) memiliki probabilitas mencapai 19,6%. Sedangkan yang memprediksi kenaikan sebesar 75 bp memiliki probabilitas mencapai 80,4%.

Selain itu, kabar kurang menggembirakan juga datang dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), di mana IMF memangkas pertumbuhan global pada 2023 menjadi 2,7% dari proyeksi di Juli sebesar 2,9%.

Namun, IMF masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan global untuk 2022 di angka 3,2%. Pertumbuhan global sudah direvisi sebanyak tiga kali yakni pada April, Juli, dan Oktober.

Pemangkasan proyeksi dilakukan menyusul masih panasnya perang Rusia-Ukraina, perlambatan ekonomi China, lonjakan harga energi dan pangan, melambungnya inflasi serta tren kenaikan suku bunga acuan global. IMF juga mengingatkan jika sepertiga perekonomian dunia akan mengalami kontraksi pada tahun depan.

“Tiga kawasan dengan perekonomian terbesar yaitu AS, China, dan Eropa akan terus melambat. Yang terburuk belumlah terjadi sekarang ini karena banyak dari warga dunia yang akan merasakan resesi pada 2023,” tutur kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, dalam konferensi pers, Selasa malam waktu AS.

Dengan makin banyaknya pengamat yang memprediksi resesi global bakal terjadi dalam waktu dekat, maka pasar kripto cenderung makin sulit untuk pulih kembali.

Namun, ada sedikit kabar baik terkait industri kripto, di mana perusahaan raksasa teknologi, Google akan mulai menerima pembayaran kripto untuk layanan cloud pada awal tahun depan.

Diumumkan pada Selasa kemarin di konferensi Google Cloud Next, raksasa teknologi itu mengatakan akan menerima pembayaran kripto melalui integrasi dengan bursa kripto terbesar kedua di dunia, yakni Coinbase.

Selain itu, Google juga akan menggunakan layanan penitipan Coinbase, yakni Coinbase Prime.

“Kami ingin membuat pembangunan di Web3 lebih cepat dan lebih mudah, dan kemitraan dengan Coinbase ini membantu pengembang selangkah lebih dekat ke tujuan itu,” kata Thomas Kurian, CEO Google Cloud, dikutip dari CoinDesk.

(**)

Baca Juga