Home » Harga Emas Ambles 7 Bulan Beruntun, Saatnya Good Bye?

Harga Emas Ambles 7 Bulan Beruntun, Saatnya Good Bye?

by Tia
Ilustrasi Emas Antam

KABAREKONOMI.ID, Batam  – Perjuangan emas untuk keluar dari zona positif masih berat. Sang logam mulia masih terpuruk pada awal November.  Emas juga meninggalkan catatan negatif pada akhir Oktober 2022 dengan memperpanjang pelemahan mereka. Bila dihitung per akhir bulan, emas sudah ambruk selama tujuh bulan beruntun.

Emas sebenarnya mampu mengawali tahun ini dengan cemerlang pada tiga bulan pertama. Pada akhir Januari-Maret, emas mampu mencatatkan penguatan.

Dampak perang Rusia-Ukraina bahkan membuat laju emas tidak terbendung sehingga emas mampu mencatatkan penguatan sebesar 6,2% sebulan pada akhir Februari. Emas masih menguat 1,53% sebulan pada Maret.

Namun, periode emas berlalu. Kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang mulai menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan Maret membuat emas goyah.

Emas kemudian selalu mencatatkan pelemahan di tiap bulannya sejak April-Oktober lalu atau selama tujuh bulan beruntun.

Pelemahan emas tidak terbilang kecil. Pada April emas melemah 2,1%, kemudian ambruk 3,1% pada Mei, jatuh 1,6% pada Juni, Anjlok 2,3% pada Juli, jeblok 3,1% pada Agustus, melemah 3% pada September serta menyusut 1,6% pada Oktober.

Rupert Rowling, analis Kinesis Money, memperkirakan emas masih akan melemah ke depan. Pasalnya, kebijakan ketat The Fed diperkirakan masih akan berlangsung lama.

“Dengan inflasi yang masih tinggi dan data tenaga kerja yang masih kuat, sulit bagi The Fed untuk mulai melonggarkan kebijakan,” tutur Rowling, kepada Reuters.

The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mulai hari ini hingga besok waktu AS (1-2 November).

Pasar sudah berekspektasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps. Pasar kini lebih menanti sinyal kebijakan The Fed ke depan.

“Pelaku pasar akan memilih untuk wait and see hingga keputusan The Fed keluar,” tutur Rowling.

Merujuk pada data Refinitiv, pada perdagangan Selasa (1/11/2022) pukul 06: 15 WIB, harga emas dunia di pasar spot terpantau masih melemah. Emas berada di US$ 1.632,92 per troy ons. Harga emas melandai 0,012%. Pelemah emas ini memperpanjang tren negatif emas menjadi empat hari.

Dalam sepekan, harga emas ambles 1,2% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melandai 3,9% sementara dalam setahun anjlok 8,9%.

Baca Juga