Home » Harga Kripto Terbang, Token Gacoan Elon Musk Jadi Rebutan

Harga Kripto Terbang, Token Gacoan Elon Musk Jadi Rebutan

by Tia

KABAREKONOMI.ID, Batam – Pergerakan Bitcoin, cryptocurrency terbesar, yang telah melewati US$ 20.000 minggu ini telah mengubah pasar aset volatil menjadi lebih bullish. Meski demikian prospek kedepan masih sangat bergantung pada wangsit The Fed minggu depan tentang rencananya untuk bulan Desember.

Harga Bitcoin (BTC) naik pada hari Jumat setelah laporan pemerintah AS menunjukkan tolok inflasi pilihan The Fed naik lebih lambat dari yang diharapkan bulan lalu.

Hal ini menjadi penting karena indikator tersebut menunjukkan kemajuan akan upaya The Fed untuk mengurangi laju kenaikan harga, yang pada gilirannya menandakan mungkin saja The Fed dapat berhenti lebih cepat untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang lebih ketat dipandang sebagai hal negatif untuk kinerja ase berisiko, dari saham hingga kripto.

Mengutip data coinmarketcap harga Bitcoin tercatat US$ 20.862 (Rp 323,36 juta, asumsi kurs Rp 15.500/US$) pada Minggu (30/10) pukul 13.25 WIB. Harga tersebut melonjak 8,67% dalam sepakan.

Meski demikian, tantangan utama akan datang minggu depan ketika Komite Pasar Terbuka Federal Federal Reserve bertemu. Sebagian besar pedagang memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga utama sebesar 75 basis poin (0,75%).

Mengekor Botcoin, sejumlah koin utama lainnya juga menguat signifikan pekan ini. Ethereum diperdagangkan di harga US$ 1.627 (Rp 25,22 juta) dan naik nyaris 25% dalam sepekan. BNB dihargai US$ 305,47 (Rp 4,73 juta) dan menguat 13% dalam sepekan.

Harga DOGE Meroket

Sementara itu koin meme Dogecoin menjadi kripto yang bergerak paling liar. Dalam sepekan harganya telah menguat 127% dan menyalip Cardano menjadi koin kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-5. Hingga Minggu siang, kapitalisasi DOGE mencapai US$ 18,43 miliar (Rp 285,66 triliun).

Reli DOGE menuju harga tertinggi dalam enam bulan tampaknya dipengaruhi oleh manuver penggemar lama DOGE, CEO Tesla Elon Musk, yang telah menyelesaikan pembelian Twitter. Di masa lalu, Musk telah menjamin untuk menggunakan DOGE untuk membatasi spam dan bot di Twitter dan menagih pengguna untuk tweet mereka.

Sebelumnya, dalam dokumen persidangan Twitter, Elon Musk memiliki beberapa ide kontroversial untuk Twitter, seperti memverifikasi semua pengguna manusia dan membuat algoritme open source (Jack Dorsey mengemukakan ide ini terlebih dahulu). Tapi mungkin ide terburuknya adalah memerangi spam bot dengan membuat orang membayar dogecoin untuk tweet.

“Saya punya ide untuk sistem media sosial blockchain yang melakukan pembayaran dan pesan teks pendek/tautan seperti twitter. Anda harus membayar sejumlah kecil untuk mendaftarkan pesan Anda, yang akan memotong sebagian besar spam dan bot.”

Beberapa hari kemudian, pada 13 April, ide Musk semakin berkembang.

“Plan B adalah versi twitter berbasis blockchain, di mana ‘tweet’ disematkan dalam transaksi komentar,” katanya kepada Steve Davis, presiden The Boring Company. “Jadi, Anda harus membayar mungkin 0,1 Doge per komentar atau memposting ulang komentar itu.”

Sebagai tanggapan, Davis mengatakan dirinya “tidak yakin” tentang rencana mana yang harus dia dukung, dan menawarkan untuk menghubungkan Musk dengan engineer blockchain.

Pengambilalihan Twitter oleh Musk berpotensi tentu meningkatkan kemungkinan penggabungan DOGE dengan platform media sosial dan dapat meningkatkan eksposur aset kripto lainnya seperti NFT.

Akan tetapi hingga saat ini belum ada cuitan baru Elon Musk atau pernyataan resmi dari Twitter dan masih belum jelas apa yang Musk rencanakan dengan Dogecoin di masa depan.