Pertama Ammacangeng yang bermakna cerdas secara intelektual, cerdas secara spiritual dan cerdas secara emosional yang sangat relevan dengan pembenahan SDM. Selanjutnya, A yang kedua yaitu Alempukeng, yang bermakna kejujuran.
“Jika kita jujur, kita pastinya tidak berhubungan dengan penegak hukum. Jadi diharapkan pada yang telah diberikan amanah di Kabinet Merah Putih untuk mengingat nilai tersebut dalam masa tugasnya,” katanya.
Berikutnya, tambah Muchlis, A yang ketiga adalah Awaraningeng yang bermakna keberanian moral, yaitu tidak mudah takut, tidak mudah cemas dan tidak mundur dari tugas dan tanggung jawab. Termasuk keberanian untuk mempertahankan sikap yang diyakini sebagai kebenaran.
“A yang ke-empat Agettengeng yang bermakna keteguhan sikap yang tidak mudah goyah atau kendur dalam menghadapi tantangan hidup,” tegasnya.
Selanjutnya, Muchlis menambahkan 1S untuk melengkapi nilai-nilai budaya 4A, yaitu Sitinaja yang bermakna adaptasi atau berbuat patut atau memperlakukan seseorang secara wajar.
“Sebagai contoh ada Bapak Hasanuddin (Hasanuddin Massaile) yang pernah memegang Sekjen pada enam Menteri yang berarti telah menunjukkan adaptasi dengan tingkat tinggi,” ujarnya.
Selain dirangkaikan dengan syukuran atas penunjukan 10 orang warga KKSS sebagai Menteri dan Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih, peringatan HUT KKSS ke-48 tersebut, juga menjadi ajang silaturrahmi warga KKSS dari berbagai daerah di Indonesia.
“Alhamdulillah, bisa hadir pada momen penting seperti ini untuk saling mengenal sesama pengurus KKSS, baik di pusat maupun di daerah. Apalagi, bisa mengenal 10 orang warga KKSS yang diberi amanah sebagai Menteri dan Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih,” kata Ketua BPW KKSS Kepri, Ady Indra Pawennari.(***)