Home » Ini Deretan Saham Tercuan & Terboncos

Ini Deretan Saham Tercuan & Terboncos

by Tia
Ilustrasi IHSG

KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di terkoreksi 0,2% ke 6.980,16 pada penutupan perdagangan sesi I, bersamaan dengan lesunya bursa saham Amerika Serikat (AS). Investor secara umum masih mengkhawatirkan kondisi ekonomi global.

Nilai perdagangan tercatat turun 6,51 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan 763 kali.

Sementara, Mayoritas saham siang ini terpantau mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 281 saham yang melemah dan 234 saham yang mengalami kenaikan dan sisanya sebanyak 165 saham stagnan.

Di tengah ambrolnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers

Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Selasa (11/10/2022).

  1. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), naik +21,21%, ke Rp 74/unit
  2. PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), naik +20,69%, ke Rp 140/unit
  3. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), naik +18,75%, ke Rp 665/unit
  4. PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI), naik +7,47%, ke Rp 187/unit
  5. PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), naik +7,45%, ke Rp 101/unit

Saham Ulima Nitra Tbk (UNIQ) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,89 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 81,28 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham UNIQ bergerak di rentang Rp 61-78/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham UNIQ mencapai Rp 232,28 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 3 Oktober hingga Senin (10/10/2022) pekan lalu, saham UNIQ tercatat hanya sekali menghijau, dengan 3 kali merah, dan 2 kali stagnan. Dengan ini UNIQ telah mengalami kenaikan hingga 19,35% dalam sepekan dan turun 1,33% sebulan terakhir.

Emiten yang bergerak dalam jasa pertambangan dan jasa penyewaan peralatan pertambangan serta jasa konstruksi ini menghadapi sejumlah persoalan operasional yang menyebabkan kinerja keuangan perseroan menurun pada tengah tahun 2022.

Jika melihat kinerja laporan keuangannya, sepanjang semester I-2022 UNIQ masih mencatatkan rugi bersih mencapai Rp 10 miliar. Meskipun rugi bersih ini turun 50,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 20 miliar.

UNIQ juga terancam akan terbebani dengan kenaikan harga BBM yang juga ikut menaikkan biaya.Dengan kenaikan harga BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada Maret 2022 lalu dilakukan karena mengikuti perkembangan harga BBM di pasar internasional yang tengah melejit sebagai dampak dari perang yang terjadi di Ukraina.

Meski begitu, UNIQ mengaku akan terus berupaya mencapai target proyeksi tahun ini dengan strategi menaikkan tarif dan peningkatan volume produksi saat melakukan perpanjangan kontrak dengan customer.

Baca Juga