AMMS Masih Belum ‘Move On’ Dari Top Losers!
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (11/10/2022).
- PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), turun -9,26%, ke Rp 98/unit
- PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), turun -7%, ke Rp 186/unit
- PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), turun -6,88%, ke Rp 406/unit
- PT Hatzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), turun 6,03%, ke Rp 218/unit
- PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), turun -5,93%, ke Rp 127/unit
Saham Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) kembali bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 18,39 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 186,69 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham AMMS bergerak di rentang Rp 98-105/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham AMMS mencapai Rp 117,6 miliar.
Berdasarkan data perdagangan sejak perdagangan 3 Oktober hingga Senin (10/10/2022) saham AMMS tercatat 2 kali ambles dan 4 kali menghijau. Namun dalam sepekan terakhir, AMMS telah mencatatkan penurunan mencapai 16,24%, dan ambles 57,39% sebulan terakhir.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun investor yang masih cenderung melepas saham AMMS menilai bahwa harga saham AMMS yang sudah naik berhari-hari pada pekan kedua September. Ini membuat mereka merealisasikan keuntungannya.
Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, AMMS berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
(**)