KABAREKONOMI.ID, Batam – Kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti, kandas di perairan Selat Singapura dekat Pulau Tekong Kecil, Batam, Kepulauan Riau.
Kapal bermuatan minyak mentah ini kandas di jalur pipa gas Indonesia-Singapura sejak 27 Oktober 2022 sekitar pukul 20.00 WIB.
Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati, baik dari pihak Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan hingga Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun.
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda Arsyad Abdullah mengatakan operasi masih terus dilakukan untuk membebaskan kapal tersebut.
“Prosesnya harus hati-hati karena ada pipa (gas alam), jadi mungkin butuh waktu sekitar satu bulan,” katanya kepada Reuters, Senin (7/11).
Sebelumnya, Direktur KPLP Capt Mugen S Sartoto menerangkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kendati, evakuasi perlu dilakukan ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar.
Kasubag Humas KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun Inna Maulina juga sempat menjelaskan pada 1 November lalu bahwa dilakukan pemindahan muatan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapal tersebut dimiliki oleh Technology Bright International dan dikelola oleh East Wind Ship Management.
Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) mengatakan kapal tersebut berada di sekitar pipa bawah laut yang menyalurkan gas alam dari Sumatra Selatan dan Natuna Barat di Indonesia ke Singapura untuk pembangkit listrik dan keperluan industri.
“Pipa-pipa ini berlapis baja untuk perlindungan tambahan. Sejauh ini, pasokan dan tekanan gas dari pipa-pipa ini tetap normal,” kata rilis resmi EMA.
Badan tersebut menambahkan bahwa pihaknya sedang memantau situasi dengan cermat dan bersiap untuk mengaktifkan rencana darurat yang diperlukan untuk meminimalkan gangguan pada pasokan listrik di Singapura.
Mengutip Antara, kapal itu bertolak dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia tanggal 18 Oktober 2022. Lalu, kapal tersebut berlayar dengan tujuan Pulau Nipa, Karimun, Kepri, sebelum akhirnya kandas.
Lokasi kapal kandas berada di atas jalur pipa gas Indonesia ke Singapura. Kapal tanker itu memiliki ukuran panjang 320.28 meter dan lebar 58.00 meter dan diketahui bermuatan fuel oil sebanyak 284.429 ton, sehingga proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati. (ilm)