KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) meraih penghargaan Digital Inovation Award (DIA) 2022 untuk kategori digital inovation for public service. Penghargaan ini diberikan atas terobosan Kementan membangun dan mengembangkan Agriculture War Room (AWR).
Sejak diluncurkan di tahun 2020, AWR dinilai mampu tampil sebagai salah satu inovasi digital terintegrasi yang telah banyak berperan dalam proses penyusunan kebijakan pangan dan sederet kinerja pertanian hingga saat ini.
“Penilaian dilakukan oleh Redaksi MNC Portal Indonesia dan Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) MNC Portal Indonesia melalui riset dari data sekunder, program ini diharapkan menjadi sarana sosialisasi inovasi digital yang memiliki daya guna optimal bagi masyarakat” ungkap Yadi Hendriana, Direktur Pemberitaan MNC Portal Indonesia saat hadir pada acara Digital Inovation Award (DIA) 2022.
Lebih lanjut Yadi menjelaskan, AWR dianggap memenuhi kriteria untuk meraih penghargaan pada kategori Digital Innovation for Public Services. Dirinya menyebut AWR memiliki beragam keunggulan bagi perkembangan dunia digital serta pembangunan pertanian di tanah air.
“Seluruh kegiatan pertanian dapat dipantau dan dikendalikan langsung dari Kementan, dengan AWR informasi di pusat dapat secara langsung disampaikan kepada para petani dan penyuluh di seluruh Indonesia, dengan begitu petani dapat mengetahui potensi lahan pertanian, termasuk tingkat produktivitas lahan maupun kendala dan tantangan sehingga dapat diantisipasi sejak dini” ungkapnya.
Yadi mengatakan AWR telah dibuat dengan sistem yang sifatnya multifungsi. Dalam artian, AWR memungkinkan para pengambil kebijakan khususnya di Kementan untuk dapat melakukan monitoring perihal situasi dan kondisi dari pertanian di tingkat kecamatan dan wilayah desa.
“AWR juga berfungsi menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dan efektif serta efisien karena menerapkan akurasi dan akuntabilitas data aktual pertanian, baik pangan maupun non pangan” kata Yadi.
Usai menerima penghargaan DIA 2022, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengucapkan terimakasih dan pengapresiasi penghargaan yang diberikan padanya. Syahrul menyebut fasilitas yang dimiliki AWR selama ini telah mempermudah aktivitas pemantauan perkembangan pertanian secara real-time di lapangan.
“Era sekarang itu adalah era yang harus bersentuhan dengan digital, hari ini saya mendapatkan apresiasi di kategori Digital Innovation for Public Services melalui agriculture war room yang kami bangun dan kami kembangkan, negara ini negara ke-4 terbesar diseluruh dunia, dari Sabang sampai Merauke, dan saya bisa memantau ini semua melalui digital” jelas Syahrul.
Inovasi dan teknologi, lanjut Syahrul telah berperan sangat strategis dalam penyusunan program, kebijakan, dan pencapaian target pembangunan pertanian. Ia menyebut saat ini membangun pertanian tidak bisa lagi dengan cara – cara lama, artinya inovasi dan teknologi mampu menciptakan berbagai kemudahan dalam memonitor aktivitas pertanian diberbagai daerah.
“AWR memungkinkan kami memonitoring secara akurat aktivitas pertanian dibanyak titik hingga tingkat desa dan kecamatan dalam satu waktu, bahkan kami bisa terhubung dengan 82.000 penyuluh pertanian diseluruh Indonesia, setiap minggunya kami bisa berkoordinasi melalui digital” tegasnya.
Lebih lanjut Mentan Syahrul mengatakan selama dua tahun ini, AWR telah berhasil melatih kurang lebih 1,7 juta orang. Fasilitas yang dimiliki AWR, kata Syahrul, memungkinkan Kementan untuk memberi pelatihan secara digital dan mendorong upaya – upaya akselerasi pembangunan pertanian kedepan.
“Saya tidak sangka hari ini MNC bisa menangkap manfaat yang ditawarkan AWR itu, dan kalau itu bisa menjadi suatu penghargaan saya kira ini sesuatu yang harus saya apresiasi dan saya banggakan” tutupnya.
(catur/Sawit Indonesia)