Home » Kini Jadi Rp 18,8 Juta, Beli Saham Ini Rp 1 Juta di Awal 2022

Kini Jadi Rp 18,8 Juta, Beli Saham Ini Rp 1 Juta di Awal 2022

by Tia
Ilustrasi IHSG

KABAREKONOMI.ID, Batam – Harga saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) melonjak berkali-kali lipat setelah Initial Public Offering (IPO) awal tahun ini.
Harga saham dari Anak usaha dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ini kini menjadi Rp 1.880 pada perdagangan akhir pekan lalu (7/10/2022) dari harga di pasar perdana Rp 100 per lembar saham.

Sedangkan pada perdagangan pekan ini, Jumat (14/10/2022) saham ADMR ditutup melemah 1,72% menjadi Rp 1.710 per lembar saham.

ini berarti, bagi yang membeli sahamnya pada waktu harga Rp100, maka sekarang nilai portofolionya sebesar Rp18,8 juta, atau untung Rp17,8 juta, tentu bila tak melepas saham tersebut hingga pekan lalu. Untung bisa lebih besar, bila melepaskannya saat berada di puncak harga tahun ini, Rp3.140 pada pertengahan April silam.

Saham perusahaan ini memang cukup fenomenal, tercatat mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 178 kali dan berkali-kali terkana auto rejection atas (ARA) setelah di perdagangkan.

Saham ini ADMR menjadi primadona baik pembeli lokal maupun asing. Catatan beli bersih asing, mencapai Rp2,7 triliun di pasar reguler. Bahkan, manajer investasi global sekelas BlackRock yang mengelola dana US$10 triliun ikutan tergiur, dilaporkan mereka memborong ratusan ribu lembar saham ADMR pada awal bulan ini hingga kepemilikannya kini mencapai lebih dari 20 juta lembar saham.

Salah satu pemicu minat tinggi investor terhadap saham ini adalah kenaikan harga batu bara yang melejit setelah serangan Rusia ke Ukraina. Harga emas hitam kontrak Newcastle misalnya, pekan lalu berada di level US$385 per ton, berlipat dari kisaran US$150-an sebelum Rusia-Ukraina memanas Februari lalu.

Catatan dengan tengah tahun, kepemilikan ADMR digenggam oleh Adaro sebesar 68,55%, publik 16%, dan sisanya dipunyai beberapa pihak. Adapun pemilik manfaat perseroan (ultimate beneficial owner) dari ADMR adalah Christian Ariano Rachmat, Crescento Hermawan, Garibaldi Thohir dan Michael W. P. Soeryadjaya yang masing-masing menjabat sebagai anggota direksi PT Adaro Strategic Investments.
(**)