KABAREKONOMI.ID, Batam – Perusahaan ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) hingga awal November telah membuka lima gerai baru, sehingga jumlah gerai yang beroperasi secara nasional pada akhir 2022 akan menjadi 148. Sementara itu, hingga akhir tahun perseroan kenargetkan menjadi 160 atau lebih pada akhir 2023.
Terry O’Connor, CEO Matahari mengatakan, sangat senang dengan pembukaan gerai Matahari terbaru kelima tahun ini di Citiplaza Bondowoso.
“Citiplaza Bondowoso kehadirannya akan membantu mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. Matahari Citiplaza Bondowoso mendukung perekonomian setempat dengan mempekerjakan lebih dari 80 karyawan lokal,” unhkap Connor dalam keterangan resmi, Selasa (1/11/2022).
Matahari akan membuka lima gerai baru lainnya masing-masing di Gresik (Jawa Timur), Jakarta Timur, Bontang (Kalimantan Timur), Manado (Sulawesi Utara), dan Kendari (Sulawesi Tenggara) pada November dan Desember, dengan total ekspansi 10 gerai pada 2022.
Selain itu, Matahari memiliki visibilitas untuk membuka 12-15 gerai baru pada 2023 dan meningkatkan peluang perluasan gerai dan penciptaan lapangan kerja.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 9,5 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022. Capaian ini meningkat 26,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.
Pertumbuhan penjualan pada gerai yang sama atau same store sales growth (SSSG) hingga kuartal ketiga 2022 tercatat sebesar 144,7%. Sedangkan EBITDA secara year to date (YTD) tercatat sebesar Rp 1,5 triliun, hampir dua kali lipat dari YTD September 2021 dan di atas tahun penuh 2021.
Alhasil, LPPF membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,96 triliun dengan perolehan laba bersih sebesar 1,05 triliun hingga September 2022. Pendapatan dan laba Matahari Department Store melonjak masing-masing sebesar 21,5% dan 140,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Berlanjutnya pemulihan secara kuat adalah bukti dari bakat, komitmen serta semangat karyawan kami dalam budaya kerja feel good,” ungkap Terry O’Connor, CEO Matahari dalam siaran pers, Jumat (21/10).
Terry bilang, menjelang tahun 2023, anggaran awal 2023 berada pada level EBITDA Rp 2,4 hingga 2,5 triliun. Namun mengingat ketidakpastian global yang dapat berdampak secara nasional, LPPF memutuskan untuk mengeluarkan panduan anggaran yang berhati-hati sebesar Rp 2,3 hingga 2,4 triliun.
Matahari juga berkomitmen atas dividen tahun 2022 sebesar Rp 525 per saham yang akan dibayarkan pada 2023, bergantung pada persetujuan yang diwajibkan. Hal ini mempertajam komitmen kuat perseroan terhadap peningkatan pengembalian nilai pemegang saham secara keseluruhan.
“Matahari berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui program pembelian kembali saham dan kebijakan dividen yang tinggi,” kata Terry.
Adapun LPPF berkomitmen dalam program pembelian kembali sahamnya (buyback), setelah menginvestasikan Rp 114 miliar sejak kuartal ketiga yang mengakibatkan pengurangan saham yang beredar menjadi 2,33 miliar saham, pada hari ini.