KABAREKONOMI.ID, Batam – Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang melaju kencang hingga mencapai level 7.04% pada akhir 2023 lalu memicu kebutuhan energi listrik turut tumbuh secara signifikan.
Suyono Saputro, ekonom dari Fakultas Ekonomi Universitas Internasional Batam, mengatakan pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan peningkatan konsumsi rumah tangga dan industri termasuk kebutuhan terhadap energi dan barang-barang kebutuhan pokok.
“Kehandalan pasokan dari PLN Batam selaku pemasok energi listrik tentu menjadi salah satu pendorong terciptanya iklim bisnis yang kondusif di kota Batam sehingga ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan nasional,” ujarnya.
Pertumbuhan konsumsi listrik di Batam sendiri mengalami lonjakan signifikan. Sepanjang tahun 2022, pertumbuhan listrik meningkat setelah pandemi sebesar 14,71 % dari 2,56 juta Megawatt hour (MWh) kemudian pada tahun 2023 sebesar 9,06% dan diproyeksi tahun 2024 naik sebesar 10 hingga 15%.
Dalam RUPTL 2023-2032, PT PLN Batam memproyeksikan kebutuhan tenaga listrik 10 tahun ke depan akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6% per tahun. Peningkatan kebutuhan tersebut akan dipasok dengan tambahan daya sejumlah 860 MW yang terdiri dari PLTS 126 MW, PLTG 50 MW, PLTGU 159 MW dan PLTMG 125 MW serta dan kerja sama antarwilayah usaha dengan PT PLN (Persero) 400 MW.