Menurut dia, salah satu daya tarik Batam sebagai daerah tujuan investasi adalah insentif fiskal dan ketersediaan sarana infrastruktur pendukung. Pasokan energi merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian calon investor ketika masuk ke satu daerah investasi.
“Apalagi, dalam beberapa tahun ke depan, kebutuhan listrik akan semakin tinggi mengingat sektor investasi baru seperti data centre dan elektronik sangat bergantung pada ketersediaan listrik yang memadai,” tuturnya.
Program Pemberdayaan
PLN Batam, lanjut Suyono, tentu harus bersinergi dengan BP Batam dalam menyusun perencanaan pengembangan kawasan pada masa datang, terutama soal sektor investasi unggulan dan proyeksi kebutuhan energi listrik pada 5-10 tahun ke depan.
“Namun demikian, tetap harus diingat bahwa selain listrik, ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi daya saing industri di Batam yaitu biaya logistik dan permintaan global. Saat ini, kondisi global yang tidak pasti memicu kenaikan tarif kontainer dan diperparah oleh merosotnya permintaan global sehingga aktivitas ekspor pun tertekan,” ujarnya.