KABAREKONOMI.ID – Bila menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi April 2022 mencapai 0,95 persen. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu keempat Mei 2022, inflasi bulan Mei diperkirakan sebesar 0,35 persen mom. Berarti tingkat inflasi pada bulan Mei 2022 berpotensi lebih rendah dari bulan sebelumnya.
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Mei 2022 secara tahun kalender sebesar 2,51% ytd, dan secara tahunan sebesar 3,50% yoy,” tulis Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Erwin merinci, penyumbang utama inflasi Mei 2022 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas bawang merah dengan inflasi sebesar 0,07% mom, kemudian angkutan udara dengan inflasi 0,06% mom, disusul telur ayam ras sebesar 0,05% mom.
Ada juga sumbangan inflasi dari daging ayam ras yang naik 0,02% mom, serta daging sapi, cabai merah, udang basah, kacang panjang, jeruk, sawi hijau, tempe, tahu mentah, bahan bakar rumah tangga, angkutan antar kota, nasi dengan lauk, dan air minum kemasan, masing-masing sebesar 0,01% mom.
Sementara itu, ada komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) pada periode minggu ini yaitu minyak goreng sebesar 0,02% mom dan emas perhiasan sebesar 0,01% mom.
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut. (ilh)