KABAREKONOMI.ID, BATAM – Pedagang kaki lima atau yang kerap disapa dengan pelaku usaha kecil menengah (UMKM), dipandang memiliki banyak ‘masalah’.
Namun, di satu sisi pedagang kaki lima atau UMKM ini justru menjadi solusi warga karena menyediakan harga lebih miring.
Terkadang, kelompok ini pun kerap diusir dan ‘dikejar-kejar’ petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena mempergunakan lahan bisnis tidak sesuai dengan tata ruang perkotaan.
Hal ini pun, membuat pembersihan usaha mikro itu di lokasi-lokasi strategis menjadi kontroversial jika dilihat dari kaca mata sosial. Dan terkesan tidak ‘di-manusiakan’.
Untuk itulah, Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) hadir dan mencoba memberikan arti bagi pelaku UMKM.
“Kehadiran kami ini bukan tanpa sebab. Banyaknya masalah dan polemik yang menjadi kendala pelaku UMKM ini, kiranya menjadi hal penting dan menjadi program kerja kami guna memberikan arti dalam ‘memanusiakan’ para pelaku UMKM ini,” terang Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Ketum DPP) Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) Pietra Machreza Paloh saat ditemui awak media, Minggu (19/2/2023) siang.
Pihaknya pun berharap bisa berbuat banyak untuk masyarakat Kepri dan Kota Batam khususnya, melalui pola pemberdayaan dan mensejahterakan para pelaku usaha kecil menengah (UMKM).
“Hal yang terpenting bagi kami adalah bisa memberikan dan memperhatikan kesejahteraan UMKM ini. Bagaimana kita memanusiakan mereka intinya,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pakar DPP Partai NasDem ini.
Lelaki yang juga akan maju sebagai Calon Anggota DPR RI dengan Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kepri ini, mengaku sangat optimis bisa memberikan nilai positif bagi UMKM Kepri.
“Bagaimana memanusiakan mereka ini, lebih pada memberikan rasa nyaman untuk pelaku UMKM ini dalam berjualan di lapak mereka dan bagaimana mendapatkan modal untuk pengembangan usaha mereka, serta tidak ‘dikejar-kejar’ Satpo PP dalam berusaha,” jelas pria yang akrab disapa Pietra ini.
Selaras dengan program kerja Garpu, Pietra pun menjabarkan beberapa kegiatan yagn sudah dan akan dilakukan pihaknya dalam beberapa Waktu mendatang.
Diantaranya melakukan bedah warung, Bos 5 Juta hingga Pengacara Kaki Lima. Pertama, bedah warung adalah melakukan revitalisasi warung-warung milik UMKM yang memiliki potensi dalam mengembangkan usahanya.
Kedua, Bos 5 Juta. Ini adalah program kerja dari Garpu yang akan kita berikan perizinan, pelatihan dan bagaimana meningkatkan kualitas pedagang. Sehingga memberikan arti lebih kepada mereka.
“Saya mengerjakan ini, paling tidak untuk menggerakkan orang lain agar yaagnmasuk dalam katgrori ‘termarginalkan ini bisa terbantu,” tegasnya.
Selanjutnya, pengacara kaki lima. Disini pelaku UMKM mendapatkan sosialisasi ‘melek hukum’. Sehingga saat bersinggungan dengan permasalahan hukum mereka sudah paham. Dan membuat mereka nyaman.
“Bagi saya adalah, Urusan politik itu nomor seribu, urusan perut para pedagang ini adalah nomor satu. Makanya saya selalu tekankan ke para pengurus baik di pusat maupun daerah untuk berpolitik riang saja. Untuk itu, saya mewakafkan diri untuk pedagang dan pelaku UMKM, sehingga mereka ini bisa naik kelas,” tutupnya. (omk)