KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah hari ini, Selasa (9/8/2022), kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup menguat di rentang Rp14.850-Rp14.900.
Pada perdagangan kemarin, Senin (8/8/2022), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat. Rupiah menguat bersama beberapa mata uang lain di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,12 persen atau 18 poin sehingga parkir di posisi Rp14.876,00 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau melemah 0,28 poin atau 0,26 persen ke level 106,34.
Sementara itu, dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang karena investor tengah menanti rilis data inflasi yang akan menentukan langkah Federal Reserve.
Investor membaca data sebagai indikasi The Fed bisa menaikkan suku bunga lebih agresif untuk memerangi inflasi.
“Dolar AS telah didukung oleh kombinasi rilis data ekonomi AS yang lebih kuat dan komentar hawkish dari presiden Fed regional yang telah mendorong pelaku pasar untuk mendorong kembali ekspektasi untuk poros kebijakan dovish dari Fed,” ujar Analis Mata Uang MUFG Derek Halpenny dan Lee Hardman, dikutip dari Antara.
Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro memperkirakan rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp14.878 – Rp14.932. Menurutnya, data lapangan kerja yang dirilis minggu lalu (5/8/2022) semakin mendorong pengetatan kebijakan moneter the Fed dan mengerek imbal hasil US Treasury atau obligasi AS.
Di sisi lain, tensi ketegangan China dan AS atas Taiwan tetap naik. China kembali mengumumkan latihan militer di dekat Taiwan sebagai balasan atas kunjungan Nancy Pelosi ke wilayah tersebut.
(catur/Bisnis)