KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada akhir pekan lalu, Jumat (5/8/2022), beriringan dengan naiknya beberapa mata uang lain di kawasan Asia. Rupiah juga ditopang data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2022.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup menguat 0,26 persen atau 38,50 poin sehingga parkir di posisi Rp14.894,00 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau turut menguat 0,1680 poin atau 0,16 persen ke level 105,8610.
Untuk perdagangan hari ini, Senin (8/8/2022), Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar akan bergerak di kisaran Rp14.887 dan Rp14.966.
Minggu ini, investor akan menantikan rilis data inflasi AS dengan harga konsumen tahunan diperkirakan akan melonjak 8,7 persen pada Juli 2022 setelah naik 9,1 persen pada Juni 2022.
Adapun, indeks dolar AS menghentikan penurunan beruntun dua minggu dengan reli lebih dari 0,75 persen hingga diperdagangkan pada 106,66 menjelang penutupan AS pada hari Jumat lalu.
DailyFX mengungkapkan Laporan Non-Farm Payroll AS yang meledak membantu memicu lonjakan akhir pekan dengan indeks ditutup mendekati level tertinggi mingguan.
“Terlepas dari kenaikan, tidak jelas apakah koreksi teknis dari resistensi tren naik telah selesai dan fokus menuju minggu depan adalah kemungkinan infleksi harga ke resistensi yang lebih tinggi,” tulis Strategist DailyFX Micheal Boutros.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kurs transaksi cadangan devisa berada dalam rentang Rp15.030 sampai dengan Rp15.095 sepanjang Juli 2022.
Dikutip dalam laporannya, Jumat (5/8/2022), hanya pada 1 Juli nilai tukar rupiah untuk kurs jual berada pada level Rp14.956,41 setiap 1 dolar.
Adapun, posisi cadangan devisa Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$132,2 miliar. Posisi tersebut turun US$4,2 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2022 yang mencapai US$136,4 miliar.
(catur/Bisnis)