KABAREKONOMI.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pasar modal Indonesia masih menjadi salah satu yang terbaik di kawasan regional. Namun di sisi lain, OJK mengakui pasar modal domestik terimbas oleh gejolak perekonomian global.
“IHSG menguat 7,09% sejak awal tahun hingga 25 Oktober, termasuk salah satu bursa saham terbaik,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (3/11/2022).
Perfoma itu ditunjang oleh aksi beli atau net buy investor asing yang mencapai Rp 77,2 triliun. “Di tengan volatilitas pasar keuangan global, perlu dicermati tekanan global sudah berdampak pada pasar modal domestik,” imbuh Mahendra.
“Dampak itu tercermin dari penguatan terbatas pasar saham domestik 0,1% pada Oktober lalu,” sambung Mahendra.
Perpanjangan Restrukturisasi
Untuk menjaga stabilitas di sektor keuangan, OJK tampaknya masih berhati-hati dalam memutuskan kebijakan terkait dengan perpanjangan restrukturisasi kredit yang akan berakhir pada Maret 2023.
Ketua DK OJK Mahendra Siregar mengatakan pihaknya masih mencermati secara menyeluruh, bukan hanya kinerja kredit dan perbankan, tetapi lebih dalam hingga ke analisis dari sisi industri dan wilayah.
Pembagian sektor dan daerah yang memerlukan restrukturisasi tersebut, kata Mahendra, akan dimatangkan dalam waktu dekat.
“Yang lain akan dipantau, kebijakan yang ada sekarang yang diberikan kepada seluruh kebutuhan restrukturisasi kredit di sektor ekonomi masih berlangsung sampai Maret 2023,” ujar Mahendra, dalam konferensi pers Rapat KSSK, Kamis (3/11/2022).
Dia menambahkan analisis akan dilakukan intensif dan OJK akan melihat respons dan kebutuhan di lapangan.
Tentunya, OJK juga terus melakukan penyelarasan kebijakan dengan tetap mempertimbangkan dinamika global dan domestik yang diperkirakan akan menghadapi gejolak di 2023.