Home » OPINI: Bahaya Kaporit Dalam Air, Ganti dengan Biotech Kombinasi Lampu UV

OPINI: Bahaya Kaporit Dalam Air, Ganti dengan Biotech Kombinasi Lampu UV

by bahar

Oleh
Sofyang Daeng Kelana
Dewan Pakar BPD KKSS Kota Batam

Biarkan kami hidup sehat, jangan mencemari air kami dengan zat kimia berbahaya, karena kami dan generasi berikutnya tetap ingin melanjutkan pembangunan tanpa harus menderita penyakit yang mematikan akibat karena terpapar kaporit.

Indonesia Darurat Penyakit Degeneratif

Mari membuka mata secara lebar dan membuka mata hati secara tajam, tentang masyarakat Indonesia saat ini yang sedang tidak baik-baik saja. Perhatikanlah balai pengobatan, rumah sakit dan atau sarana kesehatan lainnya yang terus melayani masyarakat Indonesia. Mungkin ada yang sempat melihat rumah sakit khusus misalnya yang melayani kanker, cuci darah, mata katarak, jantung, dan lain-lain.

Pandanglah dua puluh tahun yang lalu, rumah sakit tersebut sunyi senyap karena hampir tidak ada pasiennya. Tapi bukalah mata secara lebar, hari ini masyarakat Indonesia sedang antri untuk mendapatkan perawatan pada rumah sakit tersebut dan sedihnya, banyak yang tidak mendapatkan kamar perawatan dan terpaksa harus di rawat jalan.

Ada apa dengan masyarakat Indonesia, dimana dilanda penyakit degeneratif tanpa henti dan terus meningkat. Terutama yang tinggal di perkotaan. Lebih menyedihkan lagi, umur orang kota lebih pendek dibandingkan dengan umur orang desa.

Anti bodi orang kota tidak tahan di alam bebas dan juga tidak tahan terkena air hujan. Orang-orang kota lebih cepat ubanan, botak, pakai kacamata di bandingkan dengan orang-orang desa.

Bukankah ini suatu masalah besar yang harus kita pikirkan bersama. Apalagi tenaga kesehatan sudah menyebar di tengah-tengah masyarakat tersebut dan bahkan tenaga kesehatan ikut juga terkena dampaknya dan bersama dengan masyarakat lainnya sama-sama menderita berbagai jenis penyakit degeneratif.

Bagaimana dengan anak-anak di perkotaan yang baru tumbuh dan langsung terpapar dengan air yang mengandung kaporit. Saat ini, apabila tidak di cermati, anak-anak tersebut keadaannya baik-baik saja.

Tetapi mari kita cermati lebih dalam lagi dan memperhatikan mereka. Setiap pagi setelah mandi atau setiap sore setelah mandi, rata-rata anak-anak tersebut selalu bersin berkali kali, atau anak-anak tersebut bola matanya merah dan masih banyak lagi gejala lainnya. Hanya satu penyebabnya yaitu kaporit yang ada didalam air yang mereka gunakan.

Belum lagi kelompok orang tua dengan penyakit didominasi jantung, kanker dan mata katarak. Dan gigi keropos yang melanda seluruh usia terutama yang hidup di perkotaan. Perasaan sedih dan miris melihat usia angkatan kerja yang meninggal muda karena jantung, tumor, kanker, lendir dialam paru-paru.

Sangat menyayat hati dan perasaan sangat pilu menyaksikan mereka telah menjadi korban dari kekeliruan yaitu akibat karena kaporit dalam air minum.

Lebih sedih lagi, setiap hari hampir seluruh masyarakat yang ada di perkotaan selalu merasa sembelit dan perut kembung. Karena para pelaku usaha kuliner, memasak menggunakan air yang mengandung kaporit, sehingga kaporit bercampur dengan makanan terutama nasi.

Bukankah kaporit itu tidak boleh dipanasi, dan akhirnya begitu kaporit masuk kedalam lambung bersamaan dengan makanan, maka secara otomatis bakteri (e,coli) dalam pencernaan pasti terganggu karena kaporit yang menyebabkan terjadinya sembelit dan sakit perut atau perut kembung.

Masih ada waktu untuk memperbaiki semuanya, mari bersama menangani masalah ini. Bukankah tenaga kesehatan sudah ahli dalam ilmu analisis risiko kesehatan linkungan. Dengan proyeksi kejadian penyakit antara 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun dan 30 tahun. Mari membuka mata bathin, teori tersebut yang ada di dalam hitungan ARKL, saat ini betul-betul nyata didepan mata kita semua.

Kaporit zat kimia berbahaya, secara perlahan-lahan akan menyebabkan gangguan kesehatan. Dan hari ini, gangguannya sudah sangat nyata di tengah-tengah masyarakat Indonesia, saatnya menghentikan penggunaan kaporit untuk mensterilkan mikroorganisme dalam air minum kita.

Dan diganti dengan metode lainnya yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya terhadap kelangsungan kesehatan masyarakat Indonesia.

Air adalah ajaib. Seorang peneliti Jepang yaitu Dr. Masaru Emoto (2007) melalui penelitiannya telah membuktikan keajaiban air. Air ternyata mampu mentransmisikan emosi yang kita miliki. Hasil penelitian lainnya air pun ternyata HIDUP dan dapat memberikan respon yang positif maupun negative terhadap manusia.

Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua makhluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi

Penggunaan kaporit untuk desinfektan air bersih dan air minum ditengah-tengah masyarakat khususnya di Kota Batam, kuat dugaan sebagai salah satu factor menyebabkan terjadinya berbagai jenis masalah seperti rambut rontok, asam lambung, asam urat, infeksi kulit/irirtasi seperti jerawatan, mempercepat uban pada rambut, peningkatan penyakit kanker, gangguan kehamilan, kerusakan gigi, lambung terasa kembung, iritasi mata (katarak dan buta), gangguan system pernapasan, penyebab pendarahan pada ibu hamil, merusak system pada bayi (bisa lahir cacat), penyebab bayi idiot, penyebab adanya cairan paru-paru, peradangan, penyakit jantung, menurunkan imunitas tubuh, iritasi sinus pada hidung, gangguan ginjal.

Menghilangkan satu masalah yaitu kandungan mikroorganisme, tetapi menimbulkan berbagai masalah lainnya sehingga masyarakat terdampak secara systematic yang berlangsung secara massif.

Manfaat Kaporit
Tanpa kita sadari, kaporit yang terkandung dalam air yang kita gunakan untuk mandi dua kali sehari ternyata merupakan penyebab utama masalah kecantikan dan kesehatan kita. Calsium Hypochlorite (CaOCI2) atau Kaporit umum ditambahkan ke dalam air kran dan kolam renang sebagai desinfektan pembunuh bakteri pathogen seperti E. coli, pembasmi lumut serta jentik nyamuk.

Namun demikian, kadar kaporit dalam air kran perkotaan yang cukup tinggi seringkali berdampak pada kesehatan dan kecantikan. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di AS (US EPA) Environmental Protection Agency, Klor (CI) sebagai bahan baku kaporit (CaOCI2) diklasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).

Bahaya Kaporit
Penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan senyawa kimia sampingan yang bernama Trihalometana (THM). Senyawa ini banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri sebagai penyebab produksi radikal bebas dalam tubuh (mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik).

Penelitian lain di Hartford, Connecticut, AS menemukan “Wanita dengan kanker payudara mempunyai kadar organochlorines (zat sampingan klorinasi) lebih tinggi hingga 50-60% lebih tinggi di dalam jaringan payudaranya dibanding mereka yang tidak mempunyai kanker”
Setiap saat terpapar Kaporit

Pada saat bangun pagi, membuka kran air dan air mengalir untuk kita gunakan mencuci wajah, kumur-kumur, atau mandi sehingga tercium bau kaporit yang begitu tajam dan kadang-kadang menyebabkan batuk atau perasaan agak pusing sedikit. Sedangkan sesuai dengan data Material Safety Data Sheet (MSDS) kaporit, tidak boleh terhirup karena sangat berbahaya terhadap makhluk hidup termasuk mausia.

Sehingga secara logika, bahwa air yang mengandung kaporit tidak boleh digunakan karena jangankan terhirup baunya saja sudah dilarang tetapi kenapa air yang mengandung kaporit kita gunakan untuk cuci muka dan kumur-kumur.

Sehingga pada saat kita gunakan, maka disitulah mata terasa agak pedih dengan seiring waktu berjalan, mata menjadi kabur atau istilah sudah tua sehingga mata kabur. Ternyata akibat karena terpajan dengan kaporit.

Begitu juga pada saat berkumur-kumur, maka sebahagian sisa kaporit akan menyebabkan gigi cepat keropos serta jika tertelah, maka akan menyebabkan gangguan lambung yang mengarah kepada asam urat dan dan asam lambung. Bukan hanya itu masalahnya, sepanjang hari perut terasa kembung dan perasaan tidak menentu.

Disisi lain, rambut yang basah setiap hari karena mandi dengan air yang mengandung kaporit, maka rambut akan cepat berubah menjadi warna putih atau ubanan. Ditambah dengan penampilan kulit yang kadang-kadang bersisik atau gatal-gatal. Dengan berbagai contoh tersebut, maka sebaiknya penggunaan kaporit didalam air bersih dan air minum perlu ditinjau ulang karena dampak negatifnya jauh lebih besar dari pada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kaporit Dalam Air Hangat
Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi dengan air hangat. Selain meningkatkan jumlah kaporit yang menguap, air hangat juga membuka pori-pori kulit.

Dengan demikian kaporit terhirup dan terserap kulit dan langsung masuk ke pembuluh darah. Penelitian di AS menunjukkan bahwa jumlah klor dalam kaporit yang masuk ke dalam tubuh dalam satu kali mandi air hangat setara dengan jumlah klor yang dapat masuk melalui air minum sebanyak 2 liter / harinya.

Bagaimana jika memasak nasi atau makanan lainnya……?, setiap hari masyarakat yang memasak nasi atau bahan makanan lainnya dengan menggunakan air yang bercampur dengan kaporit, sungguh lebih berbahaya. Sehingga kaporit bercampur dengan makanan dan masyarakat konsumsi makanan tersebut.

Sehingga tanpa disadari, kaporit masuk kedalam pencernaan dan akan mengganggu proses pencernaan. Gejala tersebut tanpa disadari terus berdampak pada setiap konsumsi makanan tersebut dengan keadaan perut terasa mual dan kadang-kadang terasa sembelit.

Efek Kaporit Terhadap Kulit Dan Rambut
Kulit dan rambut sebagai organ pertama yang bersentuhan dengan air kran akan menunjukkan reaksinya terlebih dahulu dengan menunjukkan tanda-tanda “penuaan dini”

  1. Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan kulit terlihat kusam dan tarnpak tua sebelum waktunya,
  2. Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-anak seringkali terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan sebagai “alergi”. Hal ini terjadi karena lapisan terluar pada epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan kotoran mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan fungsinya lagi.
  3. Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi kulit, yaitu penumpukan selkulit mati pada epidermis kulit di mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya.

Akibatnya kulit wajah terasa tebal dan tak segar, membuat bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo mudah muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.

  1. Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi kulit kepala dan memperburuk kondisi ketombe dan rambut rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti pewarnaan, pengeritingan dan pelurusan (rebonding) akan semakin kering dan mudahpatah akibat kaporit. Rambut menjadi susah diatur, tampak kusam dan kasar.

Klorin yang terdapat dalam air minum dapat menyebabkan kerusakan mata, hidung, dan iritasi sinus serta masalah perut. Hal ini juga menyebabkan rasa tidak enak di air minum. Bahaya utama klorin terletak pada potensinya sebagai uap. Klorin memiliki titik didih yang jauh lebih rendah dari air sehingga menguap jauh lebih cepat daripada air.

Ketika digunakan saat memasak klorin akan menguap dan menyatu dengan udara dan kemungkinan besar akan terhirup. Terhirupnya klorin pada saat bernafas adalah penyebab utama penyakit asma dan gangguan pernafasan lainnya.

Selain itu mandi dalam air yg terkandung klorin bisa memperbesar resiko masuknya uap klorin ke dalam tubuh melalui pernafasan, karena kamar mandi yang tertutup menyebabkan uap klorin terkonsentrasi disatu titik (Waterpluspure, 2010). Sisa chlor yang diharapkan masih ada dikonsumen adalah 0,1-0,2 ppm dan tidak lebih dari 0,25 ppm karena bila melebihi akan terjadi rasa dan bau (Darpito, 1978).

Mengurangi kadar chlorine dalam air dapat menggunakan Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai filter air dapat mengurangi kadar klorin dalam air yang akan dipakai. Filter air dari arang ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air.

Dapat membuat saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai salah satu bahan untuk saringan atau dapat juga menggunakan salah satu dari berbagai teknik penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air minum (Setiawan, 2010).

Salah satu langkah yang tepat ditawarkan dalam tulisan ini sebagai pengganti kaporit dalam mensterilkan mikroorganisme dalam air dengan ramah lingkungan adalah metode Biotech Kombinasi lampu UV. Sehingga system tersebut tidak menggunakan bahan kimia dan dianggap lebih aman dan ramah lingkungan.

Diakhir tulisan ini, kami selaku penulis yang memahami tentang kualitas air, agar menghentikan penggunaan kaporit dalam air bersih atau air minum. Kecuali kalau untuk air limbah, maka wajib hukumnya mensterilkannya sebelum dibuang kelingkungan luar.

Karena hanya menghilangkan satu jenis permasalahan yaitu keberadaan mikroorganisme didalam air, dengan menggunakan kaporit sehingga dampaknya yang secara massif bahkan mengancam keselamatan kesehatan masyarakat Indonesia.

Kembalilah ke alam yang sesungguhnya, tanpa ada bahan kimia berbahaya didalam air, agar kelak generasi muda tumbuh dengan sehat tanpa harus menderita penyakit yang mematikan akibat karena kekeliruan penggunaan kaporit dalam air bersih atau air minum. (**)

Baca Juga