KABAREKONOMI.ID, Batam – September 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) Batam merilis data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam pada September 2022 lalu. Dari data yang ada, kunjungan wisman terpantau alami kenaikkan.
BPS Batam mencatat jumlah wisman ke Batam pada September mencapai 74.498 orang. Sementara jumlah wisman ke Batam pada Agustus 2022, BPS Batam mencatat 60,249 kunjungan.
Dari puluhan ribu wisman yang datang ke Batam, wisman asal Singapura tercatat paling banyak dengan 47.932 orang. Kemudian wisman asal negeri jiran Malaysia dengan 10,118 orang. Lalu 3,075 asal India, 1,365 asal China, kemudian 1,195 asal Filipina.
Sementara wisman asal Inggris ke Batam berjumlah 616 orang, 564 asal Amerika Serikat, 554 asal Australia, 429 asal Jepang, dan 193 Wisman asal Jerman. Para Wisman itu masuk ke Kota Batam dari berbagai pintu internasional. Salah satunya ialah Pelabuhan Batam Center, Batam.
Namun demikian, angka kunjungan wisman tersebut disebut-sebut pelaku usaha wisata belum menunjukkan peningkatan jika dibandingkan sebelum pandemi.
“Jika dilihat dalam kondisi saat ini, lonjakan wisman memang sudah alami peningkatan. Namun demikian belum bisa dirasakan secara maksimal. Bisa dibilang masih 50:50 sejak pandemi dan hingga kini,” terang Viktor, pelaku usaha wisata saat ditemui awak media, Kamis (17/11/2022).
Hal ini disebabkan, tambahnya, masih tingginya harga tiket kapal ferry dari Singapura dan Malaysia ke Batam. “Dulu masih dibawah Rp400 ribu, kini sudah diatasnya. Bagaimana mau naik (angka kunjungan wisman,red) jika harga tiket ferrynya saja masih membebani wisman,” terangnya.
Ia pun berkesimpulan bahwa keadaaan ekonomi pasca-pandemi pariwisata belum bisa dikatakan pulih. Mengingat, daya beli (belanja) dari masyarakat pun masih belum setinggi sebelummnya.
Walhasil, banyak dari manajemen hotel harus menyesuaikan harga kamar yang ditawarkan ke konsumen. “Kalau pun bisa diturunkan, belum tentu bisa menutup biaya operasionalnya,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Dona, pelaku wisata lainnya yang menegaskan bahwa kondisi saat ini dunia pariwisata Batam belum bisa dikatakan pulih, namun bertahap naik.
“Setiap hotel, tentunya memiiki segmentasi pasar yang berbeda-beda. Jika dilihat dari jumlah kunjungan wisman dari masa pandemi hingga kini, berdasarkan pantauan dan data kami tidak menunjukkan lonjakan, akan tetapi tamu yang menginap masih ada. Jika dibandingan sebelum pandemi, tentunya akan jauh berbeda sekali,” tegasnya. (ilm)