KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Anthoni Salim resmi berkongsi dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Hal ini ditandai dengan disetujuinya rencana private placement BUMI oleh para pemegang saham.
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini, Selasa (11/10/2022), hanya sekitar 3,7% pemegang saham yang tidak setuju dengan private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlenbih dahulu (PMTHMETD). Atau, biasa juga disebut dengan non-preemptive rights (NPR).
Sementara, jumlah pemegang saham yang setuju mencapai sekitar 96,3% pemegang saham. “Sehingga, berdasarkan kuorum rapat, maka NPR disetujui,” ujar Direktur BUMI Sri Dharmayanti.
Seperti diketahui, BUMI berencana menerbitkan 200 miliar saham baru di harga Rp 120 per saham. Artinya, jika pemegang saham setuju dengan aksi korporasi yang memberikan efek dilusi hingga 58,8% tersebut, BUMI bakal meraup dana segar hingga Rp 24 triliun.
Anthoni Salim dipastikan bakal masuk dalam entitas Grup Bakrie itu. Berdasarkan dokumen resmi yang diperoleh KABAREKONOMI.ID, Jumat (7/10/2022), bakal ada dua entitas usaha yang bakal menyerap saham baru BUMI.
Entitas pertama adalah Mach Energy (Hongkong) Limited (MEL). Sedang entitas berikutnya adalah Treasure Global Investments Limited (TGIL).
Adapun komposisi pemegang saham MEL adalah, PT Bakrie Capital Indonesia memiliki sebesar 42,5% saham MEL. Kemudian, Clover Wide Limited menguasai 15% saham. Terakhir, Mach Energy (Singapore) Pte. Ltd. (MPEL) memiliki 42,5% saham MEL.
Nah, Mach Energy Pte. Ltd. adalah perusahaan di bawah Grup Salim. Anthoni Salim memiliki kendali penuh atas Mach Energy Pte. Ltd..
Setelah penyelesaian private placement, baik BCI maupun MPEL akan bersama-sama mengendalikan MEL. Semua keputusan yang dibuat MEL akan disetujui bersama oleh BCI dan MEPL.
Sedang TGIL merupakan perusahaan yang berdomisili di Singapura. PT Aswana Pinasthika Investasi dan MPEL masing-masing menguasai 16,5% dan 83,85% saham TGIL.
MEL bakal mengambil 85% dari 200 miliar saham baru yang diterbitkan BUMI di harga Rp 120 per saham melalui private placement. Sedang TGIL bakal menyerap 15% sisanya.
(**)