KABAREKONOMI.ID, JAKARTA – Perwakilan Adhi Beton menjuarai posisi pertama, pada diskusi Jurnal Penelitian dalam salah satu rangkaian Presidensi G20 yakni konferensi bertajuk 1st International Conference of Manpower and Sustainable Development (IMSIDE): Transformation of Manpower in the Changing World of Work, yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (KEMNAKER RI), Jumat (9/9/2022), di Badung, Bali.
Terdapat 30 peserta yang mendaftarkan jurnal dengan kategori Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Jurnal yang dimenangkan Perwakilan Adhi Beton ini bertajuk “Pengaruh perundungan terhadap kekhawatiran kerja dan keinginan untuk pindah tempat kerja pada perusahaan konstruksi”.
Jurnal yang meneliti tentang perundungan di lingkungan kerja ini disusun oleh Rizka Lailatul Rohmah, Andrew Denny Haryanto, Jiana Rofik Baitur Rozaq, Yudhistira Chandra Bayu yang merupakan Karyawan Adhi Beton.
Kemudian jurnal ini menarik perhatian KEMNAKER RI terutama dalam bidang budaya K3.
Faktor yang melatarbelakangi jurnal ini adalah perundungan di tempat kerja dapat terjadi dari berbagai profesi, salah satunya karyawan yang bekerja di sektor konstruksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Opportunity Now dan PwC menunjukkan bahwa hampir 60% pekerja konstruksi pernah mengalami perundungan.
“Bullying di sektor konstruksi cukup sulit dikenali karena biasanya tidak diperhatikan oleh manajemen. Bisa jadi sudah mendarah daging dalam budaya perusahaan” ujar Rizka.
“Pimpinan atau manajemen sama sekali tidak melihat bullying sebagai masalah. Namun demikian, bullying dapat mengurangi produktivitas, dan menyebabkan turnover yang tinggi” Tambahnya.
Hasil dari penelitian dalam jurnal ini, menjelaskan bahwa adanya keterkaitan antara perundungan kerja terhadap kekhawatiran pekerjaan dan kinginan untujk meninggalkan tempat kerja.
Dimana ketiganya saling berkaitan secara positif, dengan kata lain apabila perundungan meningkat, maka keinginan untuk meninggalkan pekerjaan pun akan meningkat. Hal yang sama juga berlaku terhadap kekhawatiran kerja
“Dengan adanya jurnal penelitian ini diharapkan, KEMNAKER RI dapat menyadari bahwa perundungan yang sifatnya bukan hanya tindakan fisik tapi juga verbal, dapat meningkatkan keinginan seseorang ingin meninggalkan tempat kerjanya sekarang, ataupun khawatir terhadap pekerjaannya.” Ucap Yudisthira, presenter yang membawakan materi Jurnal di depan juri.
Soal perundungan ini menjadi kekhawatiran yang serius, Kampanye Anti Perundungan diharapkan dapat diagendakan dan direalisasikan oleh KEMNAKER RI, agar terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan Kesehatan mental yang kondusif.
Perlu juga diadakan penelitian lebih lanjut tentang perundungan di sektor lain selain sektor konstruksi untuk penelusuran lebih lanjut. (ilm)