KABAREKONOMI.ID, Batam – Resesi global di tahun 2023 masih menjadi persoalan ekonomi yang menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak, terutama pengusaha di Batam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengungkapkan, kemungkinan apabila resesi terjadi, dampaknya dapat dirasakan sangat berpengaruh bagi perusahaan-perusahaan di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Pasalnya, resesi global dapat menekan permintaan (demand) terhadap barang-barang yang diproduksi di Batam.
Sebab kebanyakan komoditas itu memiliki pangsa pasar yang cukup besar di beberapa negara luar.
“Resesi global cukup mengancam perekonomian Batam di tahun 2023,” ujar Rafki, pada Rabu (19/10/2022).
Ia menjelaskan, hal ini bisa diantisipasi dengan beberapa langkah strategi. Salah satunya dengan menjajaki pasar ekspor baru selain negara Eropa dan China. Sebab, ke dua wilayah itu saat ini terancam resesi dan perlambatan ekonomi.
Namun, apabila perekonomian global mengalami kontraksi, langkah tersebut akan sulit ditempuh.
Oleh karenanya, menurut Rafki, langkah paling rasional yakni melakukan rasionalisasi internal di perusahaan masing-masing jika memang terkena imbas krisis.
Rasionalisasi ini dapat berupa penghematan komponen biaya di perusahaan. Meskipun, rasionalisasi perusahaan ini dapat berujung pada pengurangan karyawan, seperti yang tampak telah terjadi di beberapa perusahaan besar.
“Namun kami tentunya berharap pengurangan karyawan ini tidak akan sampai terjadi di Batam,” tambah Rafki.
(*)