KABAREKONOMI.ID – Tinjau langsung perkembangan implementasi transformasi industri 4.0 dalam proses bisnis perusahaan, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kunjungi PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).
Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi, mengungkapkan kunjungan ini merupakan bentuk monitoring langsung implementasi industri 4.0 oleh Pupuk Kaltim, yang telah ditetapkan Kemenperin sebagai salah satu National Lighthouse di Indonesia.
Pupuk Kaltim selaku benchmark industri 4.0 di bidang petrochemical, didorong untuk terus berperan menjadi contoh bagi industri sejenis, sehingga peningkatan daya saing perusahaan nasional makin tinggi dalam menjangkau potensi yang lebih besar di pasar global.
“Hal ini sebagai salah satu upaya mendukung industri tanah air dalam menjangkau pasar global dengan lebih luas, sehingga berbagai persoalan yang dihadapi industri bisa saling dukung untuk kemajuannya,” ungkap Doddy.
Sesuai roadmap Making Indonesia 4.0, dunia industri diharap dapat melakukan transformsi industri 4.0, agar terus mampu menghadapi iklim kompetisi yang semakin ketat melalui efisiensi dan efektivitas kinerja.
Begitu juga dalam mendukung tercapainya Net Zero Emission tahun 2060, perusahan National Lighthouse juga memiliki peran vital dalam mendorong industri sejenis di Indonesia dalam melakukan dekarbonisasi secara signifikan.
Dikatakan Doddy, inisiasi Pupuk Kaltim melalui program penurunan emisi karbon hingga 30 persen pada 2030 merupakan salah satu upaya yang diharap bisa terus berkembang, sesuai prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG) yang diusung perusahaan.
“Hal ini memang harus disiapkan mulai sekarang, baik untuk pembangkit listrik maupun proses dengan menyusun energy baseline di industri pupuk. Ini yang harus kita pikirkan bersama untuk kedepannya,” tambah Doddy.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, mengatakan transformasi industri 4.0 di Pupuk Kaltim tidak pernah berhenti, meski telah ditetapkan sebagai National Lighthouse oleh Kemenperin. Berbagai inovasi dan pengembangan akan terus dilaksanakan, sesuai kebutuhan perusahaan yang tertuang dalam roadmap industri 2020-2024.
Hal ini juga merupakan upaya Pupuk Kaltim untuk memperkuat posisi sebagai pelaku industri terdepan, sekaligus berperan strategis pada pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia. Dari transformasi yang berjalan, Pupuk Kaltim akan terus berupaya meningkatkan daya saing serta menjadi Perusahaan unggul yang siap mengatasi segala tantangan industri masa kini.
“Dengan kemampuan dan skala produksi yang mumpuni, Pupuk Kaltim ditunjang SDM kompeten dalam mendorong kinerja melalui transformasi bisnis yang dijalankan sesuai roadmap perusahaan,” ujar Qomaruzzaman.
Dijelaskannya, transformasi industri 4.0 telah memberikan business impact yang baik bagi Pupuk Kaltim, seperti penurunan durasi serta frekuensi unscheduled shutdown, peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi energi, peningkatan plant reliability index, serta peningkatan operational cost efficiency. Upaya ini akan terus dikembangkan Pupuk Kaltim, melalui berbagai inovasi dalam meningkatkan efektivitas kinerja di segala lini secara konsisten dan berkesinambungan.
“Untuk itu kami harap kesinambungan dukungan Kemenperin terkait pengembangan transformasi industri 4.0 di lingkup perusahaan. Pupuk Kaltim pun siap bekerja sama dalam rangka mewujudkan program Making Indonesia 4.0,” pungkas Qomaruzzaman.
(**)