KABAREKONOMI.ID, Batam – Minimnya stok darah yang terjadi di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batam diakui Sekretaris PMI Kota Batam Asmin Patros.
Bahkan pria yang menjabat sebagai Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri ini mengatakan bahwa minimnya stok darah di PMI Batam disebabkan oleh berkurangnya aktivitas bakti sosial donor darah yang dilakukan oleh komunitas, organisasi sosoal, kelompok, hingga perusahaan.
Ditambah lagi, berkurangnya aktivitas ini terjadi sejak pergantian tahun, Imlek, hingga suasana pemilihan umum 2024. Sehingga kondisi ini mengakibatkan kekosongan darah.
“Oleh karena itu, melalui kesempatan ini kami menghimbau dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengaktifkan kembali kegiatan donor darah. Baik secara perorangan, maupun organisasi sosial kemasyarakatan,” tegasnya.
Kondisi ini pun dipastikan akan terus berkurang oleh masuknya musim bulan suci ramadhan. Dimana trend setiap tahunnya selalu berkurang.
“Maka kita imbau organsiasi yang anggota yang tidak melaksanakan ibadah puasa, untuk meningkatkan kegiatan donor darah. Sehingga defisit stok darah ini bisa ditanggulangi,” tegasnya.
Sehari butuh 80-100 Kantong Darah
Kekurangan stok darah ini, juga diakui dr. Novia M.Biomed, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Batam. Bahkan menipisnya stok darah ini menjadi kekhawatirannya. Terlebih lagi menjelang bulan suci ramadhan yang setiap tahunnya selalu mengalami defisit stok darah.
“Kami sangat berharap sekaligus menghimbau masyarakat kota Batam dapat mendonorkan darahnya secara sukarela ke PMI,” tegasnya.
Dokter Novi pun menegaskan, bulan suci Ramadhan setidaknya PMI Kota Batam membutuhkan 2.500 kantong darah selama ramadhan. Untuk itu, selama bulan puasa PMI membuka layanan donor darah juga hingga pasca-berpuasa atau setelah berbuka.
“Selama ramadhan ini, biasanya kami membutuhkan 2.500 kantong darah dengan kebutuhan per harinya kurang lebih 80-100 kantong darah. Dan saat ini sangat minim sekali stoknya,” tegasnya. (iman)