KABAREKONOMI.ID, TANJUNG PINANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dua kota di Provinsi Kepri, Batam dan Tanjungpinang, mengalami inflasi year on year(yoy) sebesar 2,76 persen pada Desember 2023.
Sementara inflasi month to month (mtm) Desember 2023 sebesar 0,44 persen.
“Dari 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat Kota Batam mengalami inflasi year on year (yoy) 2,85 persen, dan Tanjungpinang sebesar 2,14 persen,” kata Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, dalam keterangan rilis.
Sejumlah komoditas yang menyumbang inflasi yoy pada Desember 2023, antara lain: beras sebesar 0,40 persen; rokok kretek filter sebesar 0,29 persen; cabai merah sebesar 0,23 persen; emas perhiasan sebesar 0,19 persen; dan sewa rumah sebesar 0,10 persen.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, inflasi y-o-y Desember 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 2,76 persen, lebih kecil dibandingkan dengan inflasi yoy Desember 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 5,83 persen.
“Kemudian, Desember 2023 terjadi inflasi mtm sebesar 0,44 persen, menurun dibandingkan inflasi mtm Desember 2022 sebesar 1,11 persen,” sebutnya.
Dari 24 kota indeks harga konsumen (IHK) di Sumatera, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-9 dan ke-18 inflasi yoy di Sumatera.
Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tanjung Pandan sebesar 3,80 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 1,42 persen
Lalu, iika berdasarkan inflasi mtm, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-3 dan ke-14 dari 19 kota yang mengalami inflasi mtm di Sumatera
Selanjutnya, dari 90 kota IHK se-Indonesia, tercatat semua kota mengalami inflasi yoy. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 5,08 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,63 persen.
Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-38 dan ke-76 dari 90 kota yang mengalami inflasi yoy se-Indonesia. (***)