KABAREKONOMI.ID, Batam – Sebanyak 68 dari 161 kepala keluarga (KK) di Rempang, Kepulauan Riau (Kepri) menerima Sertipikat Hak Milik (SHM) atas lahan tempat tinggalnya di Tanjung Banun.
Penyerahan SHM ini dilakukan secara simbolis oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di aula lantai 3 Gedung BP Batam, Batam Center pada, Selasa (18/3/2025).
“Kami ingin terus mengawal program transmigrasi lokal di Kawasan Transmigrasi Barelang. Ini merupakan amanah Presiden Prabowo agar Kepulauan Riau semakin maju, semakin sejahtera dan bisa setara dengan negara tetangga Singapura,” kata AHY.

Turut mendampingi AHY dalam penyerahan SHM, Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara, Wamen ATR/ Wakil Kepala BPN Ossy Dermawan serta Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura.
AHY juga menegaskan bahwa pemberian SHM bagi warga penerima program relokasi di kawasan Tanjung Banon, merupakan bagian dari perencanaan kawasan transmigrasi yang terintegrasi di Batam, Rempang, Galang (Barelang).
Pemerintah pusat disebutnya melihat, pengembangan kawasan Rempang Eco-City yang akan digesa, perlu diselaraskan dengan penyediaan kawasan pemukiman bagi penduduk lokal.
Pemberian SHM bagi penerima program relokasi, juga diharapkan dapat memberi kepercayaan diri bagi masyarakat terdampak, dan bentuk kepastian hukum dan upaya membangun kepercayaan dalam mendukung pengembangan ekonomi baru di kawasan tersebut.
“Kami akan mengedepankan komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat agar program ini dapat disukseskan bersama,” jelasnya.

Dengan pengembangan kawasan transmigrasi terpadu ini, pemerintah disebut berkomitmen menghadirkan kesejahteraan melalui berbagai program strategis, termasuk pengembangan Rempang Eco-City sebagai kawasan industri dan hunian baru yang terintegrasi.
“Ini adalah sebuah program, yang nanti akan mengembangkan kawasan yang ada di Barelang. Kita ingin memastikan program ini berjalan, selama ini masih terhambat karena tidak ada kepastian,” ujarnya.
Menurutnya, wilayah Barelang juga memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
AHY juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan, guna berfokus pada pembangunan industri baru di Batam, dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, serta mengatasi disparitas ekonomi di Kepulauan Riau.
“Kita tahu bahwa Kepri memiliki sumber daya alam yang luar biasa dan lokasi strategis secara geografis. Namun, ada tantangan tersendiri karena 96 persen wilayahnya adalah lautan. Oleh karena itu, integrasi antara Batam, Bintan, dan wilayah sekitarnya melalui pembangunan infrastruktur menjadi sangat penting,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan komitmennya untuk memastikan warga Rempang bisa mendapatkan haknya secara penuh.
“Pembagian SHM ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Pemerintah untuk menyejahterakan rakyat,” tegas Iftitah.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 68 KK ini merupakan bagian dari 961 KK warga Rempang, yang sudah bersedia untuk pindah dari tempat semula ke Tanjung Banun.
Mereka semula mengeluhkan tentang SHM yang tidak kunjung mereka terima, serta minimnya fasilitas umum dan fasilitas sosial di tempat yang baru.
Selain itu, Kementrans juga akan membangun 500 unit rumah, guna menampung warga-warga lainnya. Dermaga pelabuhan ikan dan sejumlah perahu nelayan disiapkan oleh Kementerian agar masyarakat bisa segera bekerja kembali.
Konsep relokasi diganti oleh transmigrasi lokal, sehingga pemerintah bisa menjamin kepemilikan lahan, rumah hunian yang layak serta pekerjaan bagi masyarakat.(**)